JAKARTA, Quarta.id- Minuman bersoda kerap menjadi pilihan banyak orang sebagai hidangan pada musim Lebaran seperti saat ini.
Dinikmati bersama cake atau aneka camilan, minuman bersoda memang menawarkan sensasi tersendiri.
Namun perlu diketahui, bahaya yang mengintai akibat konsumsi minuman bersoda secara berlebihan.
BACA JUGA: PBB: 4,9 Juta Anak di Dunia Meninggal Sebelum Ulang Tahun Kelima
Kandungan pemanis, pewarna, pengawet hingga kafein pada minuman bersoda adalah sumber berbagai gangguan kesehatan serius, mulai dari obesitas sampai kemungkinan terganggunya fungsi otak.
Laman alodokter.com mengulas beberapa gangguan kesehatan akibat konsumsi minuman bersoda diluar batas yang wajar atau dalam jangka waktu yang lama:
Penelitian menyatakan bahwa risiko terkena serangan jantung dan stroke akan meningkat pada orang yang mengonsumsi minuman bersoda dengan kandungan gula yang tinggi setiap harinya.
BACA JUGA: Mudah Diperoleh, Makanan Berikut Dapat Menurunkan Kadar Kolesterol dalam Darah
Hal ini karena kebiasaan mengonsumsi minuman bersoda memiliki kaitan dengan peningkatan kolesterol, resistensi insulin, dan peradangan.
Minuman bersoda merupakan salah satu penyebab obesitas, terutama apabila dikonsumsi dalam jumlah berlebih. Tingginya gula dalam minuman bersoda tersebut dapat mengakibatkan penumpukan lemak hingga menyebabkan obesitas.
Jika dikonsumsi oleh penderita diabetes, minuman bersoda dapat menaikkan kadar gula dalam darah.
BACA JUGA: Hati-hati Bunda, Ini Penyebab Makin Banyak Anak Terkena Diabetes!
Gula dan kalori yang tinggi, ditambah tidak adanya asupan nutrisi penting lain dalam minuman bersoda, dapat meningkatkan risiko terjadinya komplikasi dan masalah kesehatan terkait diabetes. Pasalnya, mengonsumsi minuman yang bergula dan berkalori untuk jangka panjang dapat menyebabkan resistensi insulin.
Beberapa penelitian menyatakan bahwa kandungan kafein pada minuman bersoda bisa menyebabkan kurangnya penyerapan kalsium pada tulang. Hal ini bisa meningkatkan risiko terjadinya osteoporosis bila dikonsumsi dalam jumlah banyak dan terlalu sering.
Minuman bersoda umumnya telah ditambahkan pemanis buatan, seperti aspartam, yang mengandung fenilalanin. Jika dikonsumsi berlebihan dalam jangka waktu lama, minuman bersoda dapat meningkatkan risiko terjadi kerusakan otak, keterbelakangan mental, kejang, dan masalah kesehatan lain pada penderita gangguan genetik fenilketonuria.
Tes darah umumnya dilakukan untuk mendeteksi apakah seseorang menderita gangguan tersebut. Konsumsi minuman dengan kandungan aspartam dalam dosis tinggi dapat menyebabkan peningkatan kadar fenilalanin di otak secara signifikan.
Oleh karena itu, konsumsi makanan dan minuman yang menggunakan bahan pemanis buatan, termasuk minuman bersoda, sebaiknya dibatasi terutama pada orang-orang dengan kondisi berikut ini:
Minuman bersoda umumnya mengandung kadar gula yang tinggi, seperti glukosa dan fruktosa. Kedua zat tersebut dapat meningkatkan risiko terjadinya gigi berlubang.
Selain itu, sebagian minuman bersoda mengandung asam yang dapat menyebabkan kerusakan enamel gigi. Menyikat gigi secara teratur dan menggunakan sedotan saat mengonsumsi minuman bersoda dapat mengurangi risiko terjadinya kerusakan gigi.