Home SPORT

Balada Mourinho, Pelatih Langganan Trofi tapi Selalu Dipecat di Musim Ketiga

Bakti M. Munir
Jose Morinho dipecat sebagai manajer AS Roma di musim ketiganya menangani klub. (Foto: asroma.com)
Jose Morinho dipecat sebagai manajer AS Roma di musim ketiganya menangani klub. (Foto: asroma.com)

JAKARTA, Quarta.id- Jose Mourinho resmi dipecat dari kursi pelatih AS Roma, Selasa (16/01/2024).

Pemecatan The Special One seolah membenarkan anggapan selama ini bahwa dia pelatih yang akan dipecat di setiap musim ketiganya menangani klub.

Pemecatan pelatih asal Portugal tersebut dikonfirmasi manajemen AS Roma setelah rentetan hasil buruk yang dialami I Giallorossi di musim ini.

BACA JUGA:  Ironi The Blues, Skuad Mewah tapi Peringkat Masih Saja Papan Bawah

Dikutip Quarta.id dari situs resmi klub, manajemen AS Roma mengucapka kata perpisahan buat pelatih yang akrab disapa Mou tersebut beserta dengan tim pelatihnya.

“Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Jose atas nama kami semua di AS Roma atas semangat dan usahanya sejak kedatangannya di klub,” demikian pernyataan resmi klub, Selasa (16/01/2024).

Persembahkan Trofi Liga Konferensi

Mou tidak buruk-buruk amat sebagai manajer AS Roma sejak ditunjuk sebagai pelatih ke-60 oleh tim ibukota Italia pada Mei 2021.

Dia memimpin AS Roma untuk memenangkan Liga Konferensi di Tirana pada 25 Mei 2022, dan sukses ke final Liga Europa di Budapest pada 2023.

Namun, rentetan hasil buruk yang dialami AS Roma di musim ini membuat kursinya tidak bisa lagi diselamatkan.

BACA JUGA: Wajar Ronaldo Makin Dicintai Penggemar di Arab Saudi, Ini Alasannya!

Terbaru, AS Roma tumbang 1-3 dari AC Milan. saat bertandang ke San Siro pada giornata 20 Serie A. Itu menjadi kekalahan ketujuh klub di liga musim ini.

Il Lupi, julukan lain AS Roma, saat ini kini menempati peringkat sembilan di tabel klasemen dengan koleksi 29 poin dari 20 laga yang dimainkan. AS Roma meraih delapan kemenangan, lima hasil seri dan menderita tujuh kekalahan.

Dipecat di Tahun Ketiga

Karier kepelatihan Mou seakan memiliki siklus. Di tiap tahun ketiga dia akan mengalami pemecatan oleh manajemen klub.

Berikut rangkuman perjalanan karier kepelatihan Mou dirangkum dari berbagai sumber.

Saat menukangi FC Porto, pelatih yang kini berusia 60 tahun tersebut sempat membawa klub Portugal itu menjadi kampiun Liga Champions pada 2004.

BACA JUGA: Tantang Irak di Piala Asia 2023, Skuad Garuda Minta Doa dan Dukungan

Namun, musim itu juga menjadi yang terakhir bagi Mou bersama The Dragon sejak ia bergabung pada 2002.

Hal yang sama juga tercatat saat ia melanjutkan karier bersama klub EPL, Chelsea pada musim panas 2004.

Di klub London itu dia sukses mempersembahkan trofi Liga Inggris, Carling Cup, dan Piala FA.

Namun, pada September 2007 atau di tahun ketiga dia harus meninggalkan Stamford Bridge untuk menangani klub ibukota Italia, Inter Milan.

Di Inter, Mou mencatat prestasi luar biasa, yakni mengantar klub meraih treble winner pada 2010. Mulai masuk ke San Siro pada 2007, Mou akhirnya harus hengkang setelah melatih dua musim.

BACA JUGA: Diwarnai Gol Kontroversial, Skuad Garuda Kalah Lawan Irak 1-3  

Liga Spanyol lantas menjadi pelabuhan berikutnya. Juru taktik yang identik dengan rambut peraknya ini lalu menukangi Real Madrid pada 2010 hingga 2013.

Sukses meraih sejumlah gelar, Mou lalu gagal total menukangi Los Blancos di tahun ketiga sehingga memaksanya hengkang dari Santiago Bernabeu.

Setelah dipecat Madrid, Mou kembali ke Inggris, yakni berturut-turut menangani Chelsea, Manchester United, dan Tottenham Hotspur.

BACA JUGA: Bursa Transfer Liga Inggris Segera Tutup, Berpeluang Ada Kejutan di Menit Akhir!

Di Chelsea, ia sukses memberikan gelar Liga Inggris pada 2013, namun dia dipecat pada Desember 2015 atau pertengahan musim ketiganya menyusul catatan buruk prestasi The Blues waktu itu.

Di Man United, dia didapuk menjadi manajer pada Juli 2016 hingga Desember 2018. Dia sukses mengantar Setan Merah meraih trofi Liga Eropa pada 2017, namun ia kembali harus hengkang dari Old Trafford setahun kemudian.

BACA JUGA: Tantang Irak di Piala Asia 2023, Skuad Garuda Minta Doa dan Dukungan

Saat ditunjuk oleh bos Tottenham Hotspur, Daniel Levy menjadi manajer Spurs pada November 2019, ada harapan besar pada pendukung The Lilywhites untuk melihat timnya kembali memenangi trofi.

Spurs terakhir kali mengangkat trofi Piala Liga pada 2008. Harapan tersebut masuk akal karena Mou memang terkenal sebagai manajer langganan trofi.

Namun, fakta bicara lain. Mou gagal mewujudkan mimpi fans Spurs. Namun, terdapat anomali di Spurs. Mou dipecat hanya beberapa hari sebelum Tottenham menjalani final Piala Liga menghadapi Manchester City yang berakhir dengan kekalahan The Lilywhites 0-1.

Mou pernah berkelakar bahwa di Spurs sebenarnya dia sukses mempersembahkan setengah trofi karena ia dipecat jelang laga final. Mou akhirnya meninggalkan klub London Utara itu pada April 2021.

Ke Mana Mou Berlabuh?

AS Roma mengonfirmasi bahwa mantan pemain mereka Daniele De Rossi telah ditunjuk sebagai pelatih kepala hingga 30 Juni 2024 seusai Mou dipecat.

Lantas, ke mana Mou akan berlabuh? Muncul spekulasi Mou kemungkinan akan melatih klub Arab Saudi.

BACA JUGA: Akui Kualitas Lawan Lebih Unggul, Shin Tae-yong Janjikan Ini Saat Indonesia Lawan Irak 

Namun, bisa jadi Mou masih sangat yakin dengan tuahnya yang hampir selalu mampu mempersembahkan gelar bergengsi pada klub Eropa yang ditanganinya.  

Karena itu, sangat mungkin dia menolak ke Arab Saudi dan lebih memilih tetap melatih di liga Eropa, meski di klub yang mungkin saja levelnya medioker.

Ikuti Kami :
Posted in

BERITA LAINNYA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *