Hujan Abu Vulkanik dari Letusan Gunung Ruang Landa 10 Desa, Lebih 7.000 Orang Mengungsi

Al-Qadri Ramadhan
Gunung Ruang dinaikkan statusnya dari Level III (Siaga) ) menjadi Level IV (Awas) terhitung mulai Rabu, 17 April 2024 pukul 21.00 Wita (Foto: BPBD Kabupaten Sitaro)
Gunung Ruang dinaikkan statusnya dari Level III (Siaga) ) menjadi Level IV (Awas) terhitung mulai Rabu, 17 April 2024 pukul 21.00 Wita (Foto: BPBD Kabupaten Sitaro)

MANADO, Quarta.id– Jumlah warga desa yang mengungsi akibat letusan Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, tercatat mencapai 7.000 orang.

Para pengungsi menempati sejumlah gereja di desa tetangga dan gedung kantor milik pemerintah. Sebagian pengungsi memilih tinggal sementara di rumah kerabat.

Warga yang mengungsi berasal dari 10 desa dan dua kelurahan di Kecamatan Tagulandang dan sekitarnya. Mereka terdampak hujan abu vulkanik, kerikil dan bebatuan yang berasal dari erupsi Gunung Ruang.

Dampak letusan gunung api yang kini berstatus Awas level IV dengan ketinggian 725 mdpl itu semakin meluas sejak meletus pada Selasa (16/4/2024).

BACA JUGA: AirAsia Batalkan Penerbangan di Sembilan Bandara Malaysia akibat Letusan Gunung Ruang

Hingga Minggu (21/4/2024) tim gabungan terus berjibaku melakukan langkah antisipatif yang berfokus pada penyelamatan warga terdampak.

Tim gabungan melakukan upaya kajian, evakuasi dan penyelamatan, serta pengiriman logistik dan peralatan menuju lokasi terdampak.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional dan Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengatakan, desa dan kelurahan yang terdampak terletak dari empat kecamatan, meliputi Likupang Barat, Wori, Likupang Timur dan Likupang Selatan di Kabupaten Minahasa Utara turut terdampak abu vulkanik dari aktivitas gunungapi berjenis stratovolcano tersebut.

BACA JUGA: Abu Vulkanik dari Letusan Gunung Ruang Bahayakan Penerbangan, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup

Rincian warga yang terdampak dan mengungsi meliputi 506 warga Desa Laingpatehi, 332 warga Desa Pumpete. Sebanyak 679 warga Desa Tulusan mengungsi  di Desa Batumawira, Desa Bira, Desa Buha dan Desa Kisihang yang berada di Kecamatan Tagulandang.

Sebanyak 83 warga Desa Barangka Pehe mengungsi di Gedung Gereja Yerussalem.

Kurang lebih 6.045 warga Desa Kelurahan Bahoi dan Kelurahan Balehumara mengungsi di Kecamatan Tagulandang Utara. Adapun jumlah total pengungsi di Balai Kota Bitung kurang lebih 619.

BACA JUGA: Batik Air Batalkan Penerbangan di Bandara Kuala Lumpur Efek Letusan Gunung Ruang

“BNPB juga merinci kerugian materil atas dampak bencana ini meliputi kurang lebih 135 rumah di Kabupaten Sitaro, yang mana ada 363 rumah rusak, 2 gereja rusak dan 1 sekolah dasar rusak,” ujarnya melalui siaran pers di laman bpnb.go.id, Sabtu (20/4/2024).

Dukungan BNPB

Sebagai bentuk dukungan untuk memenuhi kebutuhan dasar warga terdampak dan operasional selama penanganan darurat, BNPB mengirimkan bantuan berupa tenda pengungsi 5 set, tenda keluarga 100 unit, light tower 4 unit, genset 4 unit.

Selain itu, bantuan juga berupa sembako 300 paket, makanan siap saji 300 paket, hygine kit 300 paket, matras 300 lembar, selimut 300 lembar, kasur lipat 150 lembar, masker 300 box, velbed 50 unit, toilet portable 10 paket dan survival kit pengungsi 300 paket.

BACA JUGA: Puluhan Personel Kodam XIII/Merdeka Dikerahkan Bantu Evakuasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Bantuan dikirimkan menggunakan pesawat melalui Gorontalo yang kemudian diangkut menggunakan 5 truk menuju pelabuhan Bitung, untuk selanjutnya dimuat Kapal Ferry.

“Alternatif ini diambil setelah Bandara Sam Ratulangi di Kota Manado masih ditutup hingga Senin 22 April 2024 pukul 12.00 Wita,” ujarnya.

Ikuti Kami :
Posted in

BERITA LAINNYA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *