AirAsia Batalkan Penerbangan di Sembilan Bandara Malaysia akibat Letusan Gunung Ruang

Al-Qadri Ramadhan
Pesawat AirAsia (Foto: airasia.com)
Pesawat AirAsia (Foto: airasia.com)

JAKARTA, Quarta.id– Maskapai AirAsia termasuk yang membatalkan sejumlah penerbangannya sebagai dampak dari letusan Gunung Ruang di Sulawesi Utara.

AirAsia mengikuti arahan dari Otoritas Penerbangan Sipil Malaysia (CAAM) yang menyatakan abu vulkanik yang luas memengaruhi wilayah udara dan jarak pandang sehingga berbahaya bagi keselamatan pesawat dan penumpang.

BACA JUGA: Batik Air Batalkan Penerbangan di Bandara Kuala Lumpur Efek Letusan Gunung Ruang

Dikutip dari laman airasia.com, pembatalan penerbangan dilakukan sejak Kamis 18 April 2024 pukul 10.00 hingga Jumat 19 April 2024 pukul 08.00. AirAsia menyatakan akan terus menyampaikan informasi terbaru mengenai kelanjutan operasi ke destinasi yang terkena dampak tersebut.

Penerbangan yang dibatalkan menuju dan dari sembilan bandara termasuk Kota Kinabalu, Tawau, Sandakan, Labuan, Miri, Sibu, Bintulu, Kuching dan Brunei.

Berdasarkan update informasi yang disampaikan AirAsia di laman resminya, Jumat (19/42024) pukul 10.00, setidaknya 59 jadwal penerbangan yang dinyatakan batal.

BACA JUGA: Abu Vulkanik dari Letusan Gunung Ruang Bahayakan Penerbangan, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup

Terdapat beberapa penerbangan internasional yang ikut dibatalkan, yakni dari Kota Kinabalu menuju Singapura, Hongkong, dan Shenzhen.

AirAsia berkomitmen untuk memprioritaskan keselamatan selama masa ini dan telah memberi tahu semua penumpang yang terkena dampak pembatalan tersebut.

BACA JUGA: Udara Masih Diselimuti Abu Vulkanik, Penutupan Bandara Sam Ratulangi Diperpanjang

Bo Lingam, Group CEO AirAsia Aviation Group mengatakan, pihaknya memahami bahwa hal ini dapat menimbulkan ketidaknyamanan bagi para penumpang sehingga meminta maaf atas gangguan terhadap rencana perjalanan. Namun, keselamatan para tamu dan kru disebut sebagai yang terpenting.

“Kami akan terus memantau situasi dengan cermat dan bekerja sama dengan otoritas terkait termasuk CAAM untuk menilai kondisi untuk melanjutkan operasi ke destinasi yang terkena dampak,” ujarnya.

Ikuti Kami :
Posted in

BERITA LAINNYA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *