Kenali Gejala Stroke dengan Pendekatan “SeGeRa Ke RS” dari Kemenkes RI!

Siti Lestari
8f5213919dfd07944d29d1dc56a690da

JAKARTA, Quarta.id- Stroke menjadi momok yang menakutkan bagi siapa saja. Betapa tidak, stroke merupakan penyakit yang datangnya tanpa pandang bulu.

Hal ini lantaran penyakit stroke bisa menyerang siapa saja mulai dari remaja hingga lansia. Demikian dikutip dari laman ayosehat.kemenkes.go.id.

Kementerian Kesehatan RI memberikan pendekatan “SeGeRa Ke RS” agar siapa saja dapat mengenali secara dini gejala stroke sehingga dapat segera mendapat  penanganan yang tepat.

BACA JUGA: PBB: 4,9 Juta Anak di Dunia Meninggal Sebelum Ulang Tahun Kelima

“Dengan mengenali gejala stroke, seseorang dapat merasakan berbagai macam dampak mulai dari kecacatan fisik hingga kematian,” tulis laman itu pada Oktober 2023 lalu.

Adapun pendekatan “SeGeRa Ke RS” :oleh Kementerian Kesehatan RI yang pertama adalah “Se”, hal ini berkaitan dengan senyum, dimana gejala atau ciri utama yang sering dirasakan oleh orang-orang sebelum terkena serangan stroke yaitu senyum tidak simetris.

BACA JUGA: Hindari Berbuka Puasa dengan Merokok, Ini Peringatan Ahli Paru

Senyum tidak simetris berarti seseorang saat tersenyum hanya mengarah pada satu sisi. Gejala senyum tidak simetris membuat seseorang cenderung sering tersedak dan kesulitan untuk minum.

“Ge” diartikan sebagai gerak tubuh. Penyakit stroke identik dengan kelumpuhan pada bagian tubuh tertentu atau bahkan keseluruhan.

Ketika gerak tubuh melemah secara mendadak, hal tersebut menjadi pertanda datangnya penyakit stroke. Orang yang tubuhnya mendadak melemah biasanya cenderung lemas dan susah untuk bergerak.

BACA JUGA: Perempuan Lebih Berpeluang Alami Obesitas Ketimbang Laki-laki? Ini Analisa Para Ahli

Adapun “Ra” di assosiasikan dengan bicara, dimana ketika terjadi gejala stroke lainnya adalah pelo/tiba-tiba tidak dapat bicara/tidak mengerti kata-kata/bicara atau tidak nyambung.

“Ke” atau kebas pada tubuh juga menjadi salah satu gejala stroke yang umum dialami oleh penderitanya.

Tidak hanya kebas, penderita stroke akan mengalami gejala seperti separuh tubuh terasa kesemutan sehingga sulit untuk dikendalikan hingga digerakkan.

BACA JUGA: Hari Gizi Nasional dan Ancaman Obesitas pada Anak Indonesia

“R” atau rabun pada mata yang terjadi secara tiba-tiba bisa juga menjadi pertanda datangnya penyakit stroke.

Gejala ini perlu diperiksakan lebih lanjut untuk memastikan apakah rabun biasa atau petanda timbulnya penyakit stroke.

“S” diartikan sebagai sakit kepala hebat yang belum pernah dirasakan sebelumnya turut menjadi tanda timbulnya penyakit stroke.

BACA JUGA: Hati-hati Bunda, Ini Penyebab Makin Banyak Anak Terkena Diabetes!

Rasa pusing sebagai gejala stroke disertai dengan Tremor hingga sempoyongan. Gejala ini dipicu oleh gangguan keseimbangan pada tubuh sehingga terasa berputar dan gerakan sulit dikoordinasi.

Kementerian Kesehatan merekomendasikan beberapa penanganan jika seseorang mengalami gejala seperti yang disebut diatas.

Bila beberapa gejala stroke tersebut terjadi, sebaiknya segera memeriksakan diri ke rumah sakit terdekat. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan penanganan sehingga dampak yang ditimbulkan tidak fatal.

BACA JUGA: 3 dari 10 Remaja Indonesia Alami Anemia, Kenali Bahaya dan Pencegahannya!

Semakin cepat penderita stroke dibawa ke rumah sakit, maka dapat membantu mengurangi resiko kematian dan kecacatan permanen.

Pertolongan pada penderita stroke atau periode emas penyakit tersebut sekitar 4,5 jam.
Oleh sebab itu, jika seseorang sudah mengalami beberapa gejala yang diyakini sebagai pertanda penyakit stroke harus segera mendapat penanganan.

Penanganan yang cepat membuat proses penyembuhan lebih cepat dan potensi kesembuhan cukup tinggi

Ikuti Kami :
Posted in

BERITA LAINNYA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *