Harga Beras Melambung, Ahli Gizi Unair Sarankan Konsumsi Karbohidrat Alternatif

Siti Lestari
Ilustrasi contoh penyajian makanan bergizi. (Foto: Unsplash)
Ilustrasi contoh penyajian makanan bergizi. (Foto: Unsplash)

SURABAYA, Quarta.id- Harga beras di Tanah Air sedang melambung tinggi dalam beberapa pekan terakhir.

Kondisi beras mahal ini seyogianya kembali menggugah kesadaran masyarakat untuk lebih mengenal sumber pangan lain yang juga sangat baik untuk dikonsumsi.

Beras memang telah sangat melekat dalam kehidupan keseharian masyarakat Indonesia, namun sesungguhnya banyak karbohidrat alternatif yang bisa jadi pengganti beras.

BACA JUGA: Hari Gizi Nasional dan Ancaman Obesitas pada Anak Indonesia

Ahli Gizi Universitas Airlangga (Unair) Lailatul Muniroh menyebut bahan pangan lokal yang dapat dijadikan alternatif untuk memenuhi kebutuhan gizi ketika harga beras naik antara lain singkong, ubi jalar, jagung, talas, kentang, beras merah, dan beras ketan.

Menurutnya, karbohidrat alternatif tersebut merupakan karbohidrat kompleks yang memiliki ketahanan sumber energi yang lebih lama. Tak hanya itu, bahan pokok tersebut juga dapat menjadi sumber serat yang baik untuk pencernaan.

BACA JUGA: Prabowo-Ganjar Debat Panas soal Pencegahan Stunting, Ini Respons Pakar Gizi dan Pangan IPB

Dia mencontohkan beras merah yang mengandung zat besi yang dapat membantu mencegah anemia. Begitupun ubi jalar dan talas mengandung beta-karoten yang penting untuk kesehatan mata.

“Kentang mengandung kalium yang membantu menjaga tekanan darah dan keseimbangan elektrolit,” sebut Ahli gizi Unair tersebut melalui keterangannya, Selasa (5/3/2024).

BACA JUGA: Megawati Sebut Ketergantungan pada Beras Picu Banyak Orang Diabetes, Pakar IPB Beri Penjelasan

Selama ini, kata dia, masyarakat hanya mengenal tentang karbohidrat dalam beras saja. Lebih jauh Lailatul menjelaskan bahwa karbohidrat terbagi menjadi dua jenis yaitu karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks.

“Karbohidrat sederhana adalah karbohidrat yang memiliki struktur molekul yang sederhana, sehingga mudah dicerna dan diserap oleh tubuh. Contohnya adalah gula, madu, sirup, dan buah-buahan,” jelasnya.

BACA JUGA: Jelang Ramadan dan Idul Fitri, Gerakan Pangan Murah Hadir pada Seluruh Kabupaten/Kota di Sulsel

“Karbohidrat kompleks adalah karbohidrat yang memiliki struktur molekul yang kompleks, sehingga memerlukan waktu lebih lama untuk dicerna dan diserap oleh tubuh. Contohnya adalah nasi, roti, kentang, singkong, jagung, gandum, oatmeal, dan kacang-kacangan,” lanjutnya.

Dia menyarankan untuk memilih sumber karbohidrat kompleks daripada karbohidrat sederhana. Alasannya, karbohidrat kompleks memberikan energi secara bertahap.

BACA JUGA: Hati-hati Bunda, Ini Penyebab Makin Banyak Anak Terkena Diabetes!

“Karbohidrat sederhana dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah yang cepat, sehingga memicu pelepasan insulin secara tiba-tiba dari pankreas untuk mengatur kadar gula darah. Ini dapat menyebabkan rasa lapar yang cepat, penurunan energi, dan penimbunan lemak,” jelasnya.

Sedangkan karbohidrat kompleks, sambungnya, menghasilkan peningkatan kadar gula darah yang lebih lambat dan stabil.

Dalam kondisi seperti itu, insulin dilepaskan secara bertahap dan membantu menjaga keseimbangan gula darah.

BACA JUGA: Yuk, Kenal Lebih Dekat dengan Dietisien! Profesi Bidang Gizi yang Jadi Peluang untuk Gen Z

Karbohidrat kompleks juga dapat memberikan rasa kenyang lebih lama, mengontrol nafsu makan, dan meningkatkan metabolisme.

Lailatul juga menganjurkan untuk mencampur beberapa sumber karbohidrat yang berbeda untuk membantu memastikan asupan karbohidrat yang seimbang dan bervariasi.

BACA JUGA: Peringati Hari Kanker Anak Sedunia, KAI Ajak Anak Pejuang Kanker Bertualang Mengenal Kereta Api

Untuk memperkaya gizi, kata dia, berbagai sumber karbohidrat bisa dicampur. Misalnya, nasi merah dan kacang-kacangan, yang mengandung karbohidrat kompleks, protein, serta serat. Atau kentang dan sayuran hijau, yang menyediakan karbohidrat, serat, dan zat gizi lainnya.

“Atau oatmeal dan buah-buahan, yang merupakan sumber karbohidrat kompleks, serat, dan vitamin. Atau roti dan alpukat, yang memiliki karbohidrat kompleks dan lemak sehat. Atau beras dan telur, yang memberikan karbohidrat, protein, dan zat gizi lainnya,” tuturnya.

Ikuti Kami :
Posted in

BERITA LAINNYA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *