Debat Terbuka di DK PBB, Menlu Retno Desak Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Al-Qadri Ramadhan
Menlu RI Retno L Marsudi menyampaikan pernyataan seusai mengikuti debat di DK PBB tentang dukungan Indonesia untuk Palestina. (YouTube MoFA)
Menlu RI Retno L Marsudi menyampaikan pernyataan seusai mengikuti debat di DK PBB tentang dukungan Indonesia untuk Palestina. (YouTube MoFA)

JAKARTA, Quarta.id– Menteri Luar Negeri RI Retno L Marsudi mengingatkan Dewan Keamanan (DK) PBB untuk menghentikan agresi Israel di Gaza, Palestina. Retno juga menekankan pentingnya gencatan senjata permanen segera diberlakukan di Gaza.

Retno menyampaikan statement dalam debat terbuka (open debate) DK PBB, di New York City. pada Rabu (25/01/2024).

BACA JUGA: Menteri Belgia Umumkan Negaranya Dukung Afsel Tuntut Israel atas Genosida di Gaza

Debat terbuka DK PBB mengenai Gaza tersebut adalah yang ketiga dalam tiga  bulan terakhir dan Indonesia selalu hadir.

“Ini merupakan salah satu perwujudan konsistensi komitmen Indonesia untuk terus mendukung perjuangan Palestina,” ujar Retno dikutip melalui pernyataan di YouTube MoFA Indonesia, Kamis (25/01/2024).

Menlu menyebutkan dalam pernyataan di debat tersebut dia mengingatkan bahwa DK PBB memiliki mandat untuk memelihara perdamaian dan keamanan internasional, dan bukan untuk mentoleransi perang apalagi genosida.

BACA JUGA: Program Kerja Capres Bidang Kesehatan Perlu Selaras dengan Agenda Utama WHO 2024

Dia juga menekankan bahwa Piagam PBB secara jelas mengatur bahwa resolusi DK PBB bersifat mengikat dan harus dilaksanakan.

“Pertanyaan saya kepada DK PBB adalah sudah berapa banyak resolusi mengenai Palestina telah diadopsi? Dan, berapa banyak yang telah dilaksanakan?” ujarnya.

BACA JUGA: Selamat! Enam Perguruan Tinggi Indonesia Jadi Pendatang Baru Peringkat Kampus Terbaik Dunia

Dia juga menyampaikan bahwa ke mana lagi Palestina harus mengadu jika DK PBB selama berpuluh-puluh tahun gagal menjalankan resolusi yang dibuatnya sendiri, sementara Israel membunuh rakyat Palestina tanpa dihukum.

“Saya juga bertanya di depan DK PBB, apakah lebih dari 25 ribu nyawa yang telah melayang, ditambah dengan semakin banyaknya yang sekarat karena kelaparan dan kedinginan, termasuk bayi dan anak-anak, masih terlalu sedikit untuk kita segera bertindak?” ujarnya.

BACA JUGA: Forum Bali Ocean Days, Bahas Ekonomi Biru dan Isu Pembangunan Berkelanjutan

Retno juga menyinggung soa pernyataan Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu pada 18 Januari 2024 yang secara terbuka menyatakan Israel tidak akan mengizinkan negara Palestina berdiri.

“Pernyataan ini sangat berbahaya dan tidak dapat diterima karena mengonfirmasikan tujuan Israel sesungguhnya, yaitu menghilangkan Palestina dari peta dunia,” tegasnya.

BACA JUGA: 20 Tahun Transjakarta, Rute BRT Sudah Capai 244 Km, Terpanjang di Dunia

Dalam pernyataannya itu Retno menekankan pentingnya tiga hal. Pertama, pentingnya terciptanya gencatan senjata segera dan permanen. Itu disebutnya akan menjadi game changer untuk segala hal.

“Yang paling penting, ini akan menyediakan ruang untuk mengatasi situasi kemanusiaan di Gaza, memulai upaya rekonstruksi pasca-konflik, dan proses Solusi Dua Negara,” tegasnya.

BACA JUGA: Yuk, Kenali Forest Restoration Project: Aksi Tanam Pohon Spesies Langka di Hutan Sumatra

Di saat yang sama, penting untuk terus mendukung upaya Senior Humanitarian and Reconstruction Coordinator untuk membuka jalan bagi pengiriman bantuan kemanusiaan di Gaza.

Kedua, lanjut Retno, Palestina harus segera diterima sebagai anggota penuh PBB. Itu disebut penting agar dapat segera dimulai proses yang adil dan seimbang untuk mewujudkan solusi dua negara serta mencegah kekejaman lebih jauh oleh Israel.

BACA JUGA: Tuding Indonesia Sumber Kabut Asap, Malaysia Surati Menteri LHK Siti Nurbaya

Ketiga, kata dia, meminta agar pasokan senjata ke Israel dihentikan sebab setiap senjata yang dikirim ke Israel dapat digunakan untuk membunuh rakyat sipil yang tidak bersalah.

“Dalam pernyataan, saya tegaskan bahwa Israel harus bertanggung jawab atas aksinya, termasuk kekejaman yang mereka lakukan di Gaza. Saya tegaskan juga bahwa tidak ada negara yang kebal hukum,” lanjutnya.


Ikuti Kami :
Posted in

BERITA LAINNYA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *