20 Tahun Transjakarta, Rute BRT Sudah Capai 244 Km, Terpanjang di Dunia

Al-Qadri Ramadhan
Bus Transjakarta melintas di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu. Bus Transjakarta mulai beroperasi pada 15 Januari 2004 atau tepat 20 tahun lalu. (Foto: Quarta.id/Eros Amil Maj)
Bus Transjakarta melintas di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu. Bus Transjakarta mulai beroperasi pada 15 Januari 2004 atau tepat 20 tahun lalu. (Foto: Quarta.id/Eros Amil Maj)

JAKARTA, Quarta.id– Tepat 20 tahun lalu atau pada 15 Januari 2004, diluncurkan bus Transjakarta rute Blok M– Kota sepanjang 12,9 kilometer.

Dua pekan kemudian, yakni pada 1 Februari 2004, mulailah dikenakan tarif Rp 2.000 per penumpang bagi warga yang menggunakan layanan bus Transjakarta.

Setelah 20 tahun beroperasi, panjang total sistem bus rapid transit (BRT) di Jakarta kini sudah mencapai 244 kilometer (km). Ini merupakan rute BRT terpanjang di dunia.

“Sekarang, cakupan layanan Transjakarta mencangkup 82,3 persen luas wilayah Kota Jakarta,”  ujar Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, Djoko Setijowarno melalui keterangan tertulis, Minggu (14/01/2024).

BACA JUGA: Naik Kereta Ekonomi Bakal Lebih Nyaman, Sandaran Kursi Tak Lagi Tegak Lurus

Mengutip data dari PT Trans Jakarta (November 2023), Djoko menyebut jumlah pelanggan Transjakarta saat ini terus meningkat. Rekor pelanggan tertinggi terjadi pada Juni 2023 yakni saat peringatan HUT DKI, yaitu sebanyak 1.101287 pelanggan per hari.

Per 22 November 2023 angkanya sudah melampaui rekor tertinggi yaitu 1.171.541 pelanggan per hari.

Dijelaskan, saat ini layanan Transjakarta, 408,95 km panjang koridor dan nonkoridor 2.326,3 km, dilayani oleh 4.453 armada. Armada terdiri dari 167 articukated bus, 796 single bus, 293 maxi bus, 341 low entry bus, 120 medium bus, 2.710 bus kecil, 28 double decker bus, 52 low entry bus electric vehicle, 100 bus Royaltrans dan 26 transjakarta cares.

BACA JUGA: Menikmati Sensasi Naik Kereta Api Masa Lalu, Ada Jajanan Kuliner dan Pedagang Asongan

Seluruh armada dioperasikan oleh 20 operator, terdistribusi 6 operator bus besar, 3 operator bus sedang dan 11 operator bus kecil.

Adapun layanan Transjakarta telah melayani 244 rute dengan 14 koridor utama dengan 8 tipe layanan, yaitu 51 rute BRT, 61 rute angkutan umum integrasi, 94 rute mikrotrans, 5 rute bis wisata, 1 layanan transjakarta cares, 13 rute Royaltrans, 10 rute Transjabodetabek dan 19 rute ke Kawasan rumah susun.

Dijelaskan, cakupan layanan Transjakarta tersebut sudah mencapai 82,3% luas wilayah Kota Jakarta.

“Artinya, ketika keluar tempat tinggal tidak sampai 500 meter sudah bisa memperoleh layanan Transjakarta dengan adanya halte pemberhentian dan pemberangkatan Transjakarta,” ujar akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata ini.

BACA JUGA: Resmi, WHOOSH Jadi Nama Kereta Cepat Jakarta Bandung

Selain itu, revitalisasi halte juga disebut mulai dilakukan sebagai upaya optimalisasi layanan Transjakarta. Dari rencana 45 halte yang sudah bisa dioperasikan sudah mencapai 36 halte. Penggunaan bus listrik juga sudah mencapai target 100 unit hingga akhir 2023.

Pada 2025 nanti, lanjut Djoko, PT Transjakarta mentargetkan mengangkut 4 juta pelanggan per hari. Untuk mencapai target itu, kata dia, ada peluang mengembangkan wilayah layanan hingga Bogor, Dep[ok, tangerang, dan Bekasi (Bodetabek).

Dijelaskan, Badan Pengelola Transportasi Jakarta (BPTJ) pada tahun ini akan mengembangkan program pembelian layanan (buy the service) di Kota Bekasi, Kota Depok dan Kabupaten Bogor.

“Juga akan mengembangkan rute baru JRC (Jabodetabek Residence Connection) ke 117 kawasan perumahan di Bodetabek,” tandasnya.

Ikuti Kami :
Posted in

BERITA LAINNYA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *