Jokowi Diadang Gerakan Kampus, Misi Pilpres Satu Putaran Pupus?

Bakti M. Munir
Presiden Jokowi dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto makan bersama di sebuah warung di Magelang, Jawa Tengah, Senin (29/2/2024). (Foto: YouTube Sekretariat Presiden)
Presiden Jokowi dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto makan bersama di sebuah warung di Magelang, Jawa Tengah, Senin (29/2/2024). (Foto: YouTube Sekretariat Presiden)

PRESIDEN Jokowi dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menunjukkan wajah semringah saat duduk menikmati bakso dan kelapa muda di warung pinggir jalan di Bandongan, Magelang, Jawa Tengah, pada Senin (29/1).

Momentum keakraban atasan dan bawahan tersebut diunggah di YouTube Sekretariat Presiden.

BACA JUGA: Lebih 3,5 Juta Orang War Tiket Kampanye Akbar AMIN di JIS, Fenomena Apa?

Pertemuan santai atasan dan bawahan tersebut lantas menuai pro kontra. Presiden dituding sengaja memberi kode ke pendukungnya bahwa dia mendukung Prabowo yang berpasangan dengan putranya Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024.

Usai peristiwa di Magelang, kubu Prabowo-Gibran makin kencang menyerukan pilpres satu putaran. Dukungan Jokowi di pilpres dinilaii penentu kemenangan.

BACA JUGA: IPB Ikut Kritik Jokowi: Pemimpin Nasional Harus Junjung Etika dan Moral

Namun, dinamika politik berubah cepat hanya dua hari setelah peristiwa Magelang tersebut.

Berawal dari Universitas Gadjah Mada (UGM), para guru besar dan civitas akademika membuat petisi Bulaksumur pada Rabu (31/1/2024).

Isinya mengkritik Jokowi selaku presiden yang dinilai menyimpang dari prinsip moral demokrasi.

Protes kampus ini antara lain dipicu oleh aksi bagI-bagi bansos oleh Jokowi di masa kampanye yang dinilai politis dan menguntungkan pasangan calon (paslon) terterntu.

BACA JUGA: Prabowo Ingin Bangun 300 Fakultas Kedokteran Baru, Guru Besar Undip: Indonesia Tak Kekurangan Dokter

Kritik tajam ke Jokowi menggelinding bak bola salju. Kalangan akademisi dari puluhan perguruan tinggi lainnya ramai-ramai menuntut Presiden menjunjung tinggi moral dan etika dengan bersikap netral di pilpres.

Sepekan jelang pencoblosan, Presiden Jokowi tidak lagi turun gunung membagi-bagikan bansos. Bahkan, dia menegaskan tidak akan berkampanye di pemilu ini.

BACA JUGA: Jokowi Disebut Akan Pacu Semua Potensi untuk Menangkan Prabowo-Gibran Satu Putaran

Gencarnya seruan moral para guru besar dan civitas akademika selama hampir dua pekan terakhir diduga memaksa Jokowi harus menahan diri.

Apalagi, gerakan mahasiswa mulai meluas dan mengarah ke isu pemakzulan terhadap sang Presiden.

Survei Belum Aman Satu Putraran

Secara elektabilitas, Prabowo-Gibran masih unggul jauh dibanding dua pesaingnya, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo Mahfud MD.

BACA JUGA: Mahfud Ungkap Gerakan Tandingan yang Meminta Para Rektor Puji Keberhasilan Jokowi

Hasil survei Indikator Politik Indonesia yang dirilis akhir Desember 2023 menyebut elektabilitas paslon nomor 2 tersebut mencapai 46,7%.

Terbaru, hasil survei Indikator Politik Indonesia periode 28 Januari hingga 4 Februari 2024 yang dirilis Jumat (9/2/2024) menujukkan kenaikan elektabilitas Prabowo-Gibran yakni 51,8%.

Pasangan nomor 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar ada di posisi kedua (24,1%), dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD (19,6%).

BACA JUGA: Ganjar dan Anies Kompak Goreng Isu Bansos Saat Debat, Menyindir Jokowi?

Namun, kendati mendapat dukungan pejabat negara, Prabowo-Gibran belum juga aman untuk menang satu putaran.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengakui secara konservatif ada margin of error sekitar 2,9% yang membuat pilpres bisa berlanjut ke putaran kedua.

“Tetapi angka 51 persen naik masih berlangsung buat Prabowo-Gibran sehingga potensi atau probabilitas satu putaran meningkat buat Pak Prabowo dibanding survei-survei sebelumnya,” katanya melalui konferensi pers yang disiarkan di YouTube, Jumat (9/2/2024).

Jokowi Stop Bagi-bagi Bansos Pangan

Guyuran bansos untuk masyarakat bawah jelang pencoblosan kini disetop. Tadinya, bansos gencar dialirkan pemerintah ke daerah basis suara pendukung Prabowo-Gibran di Jawa Tengah.

BACA JUGA: Pengamat BRIN: Jika Kritik Akademisi Belum Bikin Gawat Kekuasaan, Jokowi Tetap Cuek

Bansos yang diberikan pemerintah tidak hanya berupa beras 10 kg per bulan untuk setiap keluarga penerima, namun juga bansos pangan berupa uang tunai Rp600.000 (jatah tiga bulan yang dibayar di depan).

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi kepada wartawan memastikan penyaluran bansos pangan tersebiut disetop hingga 14 Februari 2024 atas arahan langsung dari Presiden Jokowi.

Tanpa Jokowi “turun gunung” lagi untuk Prabowo-Gibran, masihkah target menang satu putaran paslon 02 bisa tercapai?

BACA JUGA: Berdebat Panas, Ini Momen Mahfud MD Tolak Menjawab, Anggap Pertanyaan Gibran Receh

Peneliti politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Firman Noor yang diwawancara Quarta.id meniilai protes keras kalangan kampus ke Jokowi otomatis berdampak negatif ke citra Prabowo-Gibran.

Itu disebabkan persepsi publik yang terlanjur melihat Jokowi sepaket dengan pasangan 02 tersebut. Itu juga berarti akan berpengaruh pada penurunan elektabilitas paslon 02.

“Itu jadi kampanye negatif bagi pasangan 02 sebagai pihak yang selama ini mengklaim sebagai pelanjut Presiden Jokowi,” ujarnya.

BACA JUGA: Kiky Saputri Dukung Pilpres Satu Putaran karena Hemat Anggaran, Alissa Wahid: Bahaya Sekali

Firman juga menyambut baik gerakan moral kalangan kampus. Hal tersebut diakui akan membuat pemilu bisa berjalan adil dan bermartabat serta terhindar dari kecurangan.

Soal keyakinan kubu Prabowo-Gibran akan menang satu putaran, Firman mengaku sangsi.

“Pilpres pasti dua putaran, dan kelompok yang saat ini anti Jokowi akan menyatu di putaran kedua nanti,” tandasnya.

Ikuti Kami :
Posted in

BERITA LAINNYA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *