Jokowi Disebut Akan Pacu Semua Potensi untuk Menangkan Prabowo-Gibran Satu Putaran

Al-Qadri Ramadhan
Pakar komunikasi politik dari Universitas Airlangga Suko Widodo. (Foto: Istimewa)
Pakar komunikasi politik dari Universitas Airlangga Suko Widodo. (Foto: Istimewa)

JAKARTA, Quarta.id– Sejumlah langkah politik dari Presiden Jokowi belakangan ini diduga bagian dari upaya untuk memaksimalkan semua potensi demi memenangkan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka satu putaran di Pilpres 2024.

Pengamat komunikasi politik dari Universitas Airlangga Suko Widodo mengatakan, elektabilitas pasangan Prabowo-Gibran saat ini belum aman untuk menang satu putaran.

BACA JUGA: Besok Bertemu Jokowi, Mahfud: Saya Tidak Akan Tinggal “Glanggang Colong Playu”

Dengan begitu, semua potensi akan dipacu agar elektabilitas pasangan nomor 2 tersebut bisa mencapai angka di atas 50%.

Suko menilai, pertemuan Jokowi dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) Minggu (28/1/2024) salah satu upaya memacu potensi yang dimaksud.

BACA JUGA: Jokowi Klarifikasi soal Presiden Boleh Berpihak: Jangan Ditarik ke Mana-mana

Jokowi disebut ingin mendorong Partai Demokrat agar bekerja lebih optimal mengampanyekan Prabowo-Gibran sebagaimana dilakukan partai anggota koalisi lainnya.

“Jokowi butuh energi baru agar Prabowo-Gibran bisa mencapai suara di atas 50%. Dia melihat Demokrat selama ini belum terpacu, belum optimal berkampanye,” ujarnya kepada Quarta.id, Rabu (31/1/2024).

BACA JUGA: Beda Pandangan Yusril dan Jimly soal Presiden Boleh Kampanye-Memihak

Jokowi sejauh ini belum pernah menyatakan dukungannya di pilpres, namun publik menduga kuat mantan wali kota Solo tersebut mendukung pasangan nomor 2 mengingat Gibran Rakabuming adalah putranya.

Suko menyebut Jokowi selama ini sudah turun gunung untuk memenangkan pasangan calon yang didukungnya di pilpres. Namun, menjelang hari H, potensi yang ada diduga akan terus dimaksimalkan.

BACA JUGA: Perludem Desak Jokowi Tarik Pernyataan soal Presiden dan Menteri Boleh Berpihak

Apalagi, pasangan Prabowo-Gibran disebutnya belum aman menang pilpres. Bahkan, dia menilai telah terjadi penurunan elektabilitas terhadap pasangan tersebut, terutama pascadebat cawapres kedua pada Minggu (21/1/2024).

“Elektabilitas pasangan 02 ini kan mengalami tekanan pascadebat, apalagi tekanan kepada Gibran terkait masalah etik di Mahkamah Konstitusi (MK) juga masih berlangsung dan itu berpengaruh pada elektabilitasnya,” ujarnya.

Ikuti Kami :
Posted in

BERITA LAINNYA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *