JAKARTA, Quarta.id- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bersama Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta I resmi menandatangani perjanjian kerja sama strategis dalam rangka pelaksanaan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC).
Kolaborasi ini bertujuan untuk mendukung pengelolaan sumber daya air serta mitigasi dampak perubahan iklim yang semakin signifikan. Acara penandatanganan ini di gelar di Auditorium BMKG Pusat, Jakarta (15/01/2025).
BACA JUGA: Hadapi Climate Change, Petani Didorong Miliki Literasi Iklim
Dalam menghadapi tantangan perubahan iklim, khususnya terkait dengan krisis sumber daya air yang dapat berujung pada krisis pangan, Plt. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengungkapkan keprihatinannya.
“Proyeksi Organisasi Pangan Dunia menyebutkan potensi krisis pangan dunia jika perubahan iklim tidak dapat dikendalikan,” ujarnya melalui website bmkg.go.id.
Dwikorita juga menyampaikan bahwa BMKG telah mengembangkan sistem peramalan cuaca dengan resolusi tinggi.
BACA JUGA: Jelang Musim Kemarau, BMKG Usulkan Modifikasi Cuaca untuk Antisipasi Kebakaran Hutan
“Sistem ini dapat digunakan untuk memperkirakan kondisi cuaca di skala waduk dan daerah aliran sungai (DAS), sehingga intervensi melalui Operasi Modifikasi Cuaca dapat lebih tepat sasaran,” jelasnya.
Sebagai langkah awal, BMKG dan Perum Jasa Tirta I akan melakukan identifikasi wilayah prioritas yang membutuhkan intervensi segera melalui Operasi Modifikasi Cuaca.
Selain itu, kedua pihak juga akan menyusun roadmap jangka panjang untuk pengembangan teknologi modifikasi cuaca yang lebih efektif dan efisien.
BACA JUGA: World Water Day, Perubahan Iklim dan Ancaman Krisis Air
Direktur Utama Perum Jasa Tirta I, Fahmi Hidayat, menekankan tantangan yang dihadapi lembaganya terkait perubahan iklim, terutama dampaknya pada inflow air ke waduk-waduk yang mereka kelola.
Hal ini memengaruhi kapasitas pembangkitan energi PLTA, irigasi, dan penyediaan air minum.
“Kerja sama dengan BMKG dapat membantu memastikan ketersediaan air yang optimal melalui operasi modifikasi cuaca, yang sangat relevan dengan upaya pemerintah untuk mencapai ketahanan energi, pangan, dan air,” ujar Fahmi.
BACA JUGA: Hari Air Sedunia, Peneliti UGM Ungkap Bahaya Logam Berat yang Cemari Sungai di Yogyakarta
BMKG dan Perum Jasa Tirta I menegaskan komitmen mereka untuk terus bekerja sama dalam menghadirkan solusi berbasis teknologi dalam pengelolaan air.
Upaya ini tidak hanya bertujuan untuk mengatasi tantangan iklim saat ini, tetapi juga untuk mempersiapkan generasi mendatang dalam menghadapi perubahan iklim yang semakin kompleks.
Kerja sama ini mencerminkan komitmen bersama dalam memberikan manfaat bagi masyarakat dan bangsa, serta mendukung visi Indonesia Emas 2045 yang mencakup ketahanan energi, pangan, dan air.