BOGOR, Quarta.id– Keanekaragaman hayati seperti tumbuhan, burung, kupu-kupu dan herpetofauna atau satwa melata seperti amfibi dan reptil, memiliki peran yang amat penting bagi kelangsungan dan keseimbangan sebuah ekosistem.
BACA JUGA: Gen Z Perlu Tahu, Ini Pentingnya Manusia Hidup Harmonis dengan Satwa Liar di Habitatnya
Sayangnya, seiring pesatnya pembangunan ekonomi dan infrastruktur di berbagai wilayah, satwa liar tersebut menghadapi ancaman kepunahan, antara lain akibat kehilangan habitat, perburuan dan perdagangan ilegal, pencemaran lingkungan, hingga kerusakan ekosistem.
Karena itu, generasi muda perlu mengenal, menumbuhkan sikap menghargai, serta memupuk rasa cintanya terhadap keanekaragaman hayati Indonesia.
BACA JUGA: Populasi Satwa Liar Menurun 73% Dalam 50 Tahun akibat Perubahan Iklim
Universitas Pakuan melalui Prodi Manajemen Lingkungan Sekolah Pascasarjana, Prodi Biologi, dan Prodi Ilmu Komputer Fakultas MIPA, menggandeng Belantara Foundation untuk mengedukasi puluhan siswa SMA Negeri 1 Sukaraja di Kabupaten Bogor melakukan pendataan keanekaragaman hayati yang ada di lingkungan sekolahnya pada Selasa, (19/11/2024).
Dosen Universitas Pakuan yang juga Direktur Eksekutif Belantara Foundation, Dolly Priatna mengatakan tujuan utama kegiatan tersebut untuk meningkatkan penyadartahuan (awereness) anak muda.
BACA JUGA: Festival Pesona Danau Limboto 2024: Pesan Perdamaian dan Kearifan Lokal Masyarakat Gorontalo
Selain itu juga edukasi untuk menumbuhkan kepedulian dan kecintaan siswa sekolah pada keanekaragaman hayati Indonesia yang amat beragam dengan berjuta manfaat.
Siswa sekolah adalah generasi muda yang akan turut menentukan nasib biodiversitas negara kita, oleh karenanya kita perlu mulai mengenalkan keanekaragaman hayati mulai dari lingkungan sekolah mereka.
“Kami ingin mengajak siswa untuk mendata, mengidentifikasi, dan mendokumentasikan keanekaragaman hayati di lingkungan sekolahnya melalui cara yang menyenangkan. Jika mereka sudah mengenal, kemungkinan besar akan tumbuh kepedulian dan kecintaan, sehingga akan berupaya untuk menjaga dan melestarikannya,” ujarnya.
Dia menyebut itu merupakan upaya kecil yang bisa dilakukan untuk meningkatkan literasi siswa tentang keanekaragaman hayati yang dimiliki Indonesia,.
BACA JUGA: Menyedihkan, Satwa dan Tumbuhan Langka Ini Terancam Punah akibat Kebakaran Bromo
Dolly menegaskan, aksi ini juga sekaligus untuk memberikan inspirasi kepada para guru, khususnya di SMA Negeri 1 Sukaraja Kabupaten Bogor, agar memanfaatkan pekarangan sekolah sebagai laboratorium alam yang dapat dijadikan sarana pembelajaran bagi siswa khususnya di bidang biologi.
Kepala SMA Negeri 1 Sukaraja Kabupaten Bogor, Emi Rosmiami, menegaskan kegiatan inspiratif seperti ini penting dilakukan sebagai salah satu upaya mengajak siswa dalam mengoptimalkan kawasan ruang terbuka hijau yang ada di lingkungan sekolah sebagai sarana pendidikan yang interaktif.
BACA JUGA: Hadapi Perubahan Iklim, BRIN Dorong Penguatan TTG Bidang Pertanian
Pengamatan lapangan yang berlangsung beberapa jam di lingkungan sekolah berhasil menemukan dan mengidentifikasi berbagai jenis tumbuhan dan satwa liar. Jenis tumbuhan yang berhasil diidentifikasi seperti pohon rambutan (Nephelium lappaceum), kersen (Muntingia calabura), mangga (Mangifera indica), beringin (Ficus benjamina) dan ketapang (Terminalia catappa).
Jenis satwa burung yang dijumpai antara lain burung cucak kutilang (Pycnonotus aurigaster), merbah cerukcuk (Pycnonotus goiavier), cabai jawa (Dicaeum trochileum), bondol haji (Lonchura maja), walet linchi (Collocalia linchi) dan burung gereja erasia (Passer montanus) serta jenis kupu-kupu yang dijumpai seperti Appias olferna, Catopsilia pomona, Papilio demoleus, Leptosia nina dan Graphium agamemnon.