Home SPORT

Dongeng Joselu, si Anak Hilang yang Jadi Pahlawan Real Madrid

Bakti M. Munir
Penyerang Real Madrid Joselu jadi pahlawan saat mencetak dua gol ke gawang Bayern Munchen di leg kedua semifinal Liga Champions, Kamis (9/5/2024). (Foto: X/@realmadrid)
Penyerang Real Madrid Joselu jadi pahlawan saat mencetak dua gol ke gawang Bayern Munchen di leg kedua semifinal Liga Champions, Kamis (9/5/2024). (Foto: X/@realmadrid)

MADRID, Quarta.id– Real Madrid kembali melakukan comeback bersejarah saat mengalahkan Bayern Munchen 2-1 di leg kedua semifinal Liga Champions.

Los Blancos pun lolos ke final dengan agregat gol 4-3 dan akan bertarung melawan Borussia Dortmund di Wembley Stadium pada Minggu (2/6/2024) dini hari WIB.

Tokoh protagonis dalam comeback bersejarah di Santiago Bernabeu pada Kamis (9/5/2024) dini hari tadi tak lain adalah Jose Luis Mato Sanmartin  (Joselu).

BACA JUGA: Dortmund vs Real Madrid di Final Liga Champions!

Dua gol yang dilesakkan pemain berusia 34 tahun ini di menit 88 dan 90+1 ke gawang Manuel Neuer akan selalu dikenang oleh banyak The Madridistas.

Pameo “siapa pun bisa jadi pahlawan” kembali menemukan konteksnya di laga penuh drama di markas Madrid yang berakhir 2-1.

Joselu sebenarnya hanya pemain pinjaman dari klub yang terdegradasi ke divisi 2, Espanyol.

Pemain kelahiran Stuttgart Jerman dan berkebangsaan Spanyol ini juga bukan pesepakbola yang didatangkan dengan harga fantastis.

Lantas, bagaimana kisahnya dia menjadi pemain Real Madrid?

BACA JUGA: Dortmund ke Final Liga Champions, PSG Merana di Rumah Sendiri

Ceritanya, Madrid baru saja kehilangan strikernya yakni Karim Benzema dan Mariano Diaz pada musim panas 2023-2024 dengan status bebas transfer. Real Madrid sangat membutuhkan striker baru.

Manajemen Madrid lantas memutuskan untuk meminjam Joselu ke Santiago Bernabeu. Joselu bergabung dengan status pinjaman selama satu musim yang mencakup opsi untuk membeli. Laporan di Spanyol menyebutkan klausul pembeliannya sekitar €1,5 juta.

Harga yang tidak mahal untuk ukuran pemain yang kini sudah mengemas 15 gol sejak berseragam El Real, lima di antaranya di Liga Champions.

Berkali-kali Pindah Klub

Joselu yang lahir 27 Maret 1990 dan mengawali karier profesional di klub Spanyol Celta Vigo pada 2008-2009, sesungguhnya bukan pemain asing bagi Madrid.

Pemain ini dibeli Los Blancos dari Celta Vigo dan bermain untuk Real Madrid B pada 2010-2011.

BACA JUGA: Madrid Unggul Rekor dan Lebih Favorit Maju ke Final Liga Champions, Munchen Tak Gentar

Pada Agustus 2012, Joselu memutuskan pindah ke klub Bundesliga Hoffenheim dengan durasi kontrak empat tahun. Namun, di sana dia sulit beradaptasi sehingga dipinjamkan ke Eintrach Fraknfurt di musim 2013-2014.

Setelah itu dia berpetualang ke banyak klub, di antaranya anggota Bundesliga Hannover 96 pada Juni 2014, lalu klub Liga Inggris Stoke City pada Juni 2015, sebelum dipinjamkan ke klub Spanyol Deportivo la Coruna pada Agustus 2016.

Pada Agustus 2017, mantan pemain Timnas Spanyol U-19 ini bergabung dengan klub Premier League Newcastle United dengan kontrak tiga tahun.

BACA JUGA: Harry Kane yang Berjuang Melawan Kutukan

Pada Juli 2019, dia kembali ke La Liga untuk bergabung dengan Alaves dengan kontrak tiga tahun.

Nasib baik kembali membawanya kembali ke Real Madrid pada musim panas lalu dengan masa peminjaman 1 tahun. Ibarat anak hilang, Joselu di masa-masa pengujung kariernya kembali ke klub masa remajanya.

Tak disangka, dia memberi kontribusi cukup besar untuk Les Merengues.

Dua gol Joselu ke gawang Munchen yang sukses mengantar klub ke final Liga Champions dan menatap trofi ke-16, sangat mungkin membuat opsi pembeliannya dihidupkan oleh Madrid.

BACA JUGA: Waspada! Motivasi Harry Kane Membara Jelang Duel Munchen vs Arsenal

Mencetak dua gol penting dan menjadi pahlawan kemenangan Madrid di semifinal, tidak lantas membuat Joselu jemawa.

“Ketika Anda bermain untuk Madrid, dan Anda menyamakan kedudukan, Anda tahu bahwa semua orang akan berusaha merebut bola, memulai kembali pertandingan, dan kemudian mendapatkan pemenang. Karena di sini kami harus menang,” ujarnya mengomentari golnya, dilansir situs uefa.com, Kamis (9/5/2024).

Dia menyebut hasil yang dicapai di semifinal  bersama Madrid sebagai mimpi yang terlalu indah.

“Ya, Anda memimpikan malam seperti ini, tentu saja. Tapi ini tentang kesiapan. Pada gol pertama, saya pikir Bayern hanya sedikit kelelahan. Mereka berada dalam pertahanan blok rendah dan Anda memperhatikannya karena itu kondisinya. gerakan yang bisa kamu lakukan. Lihat, bahkan mimpi terbaikku pun tidak sebaik ini!” tandasnya.

Ikuti Kami :
Posted in

BERITA LAINNYA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *