Kaya Kuliner Khas, Makassar Terpilih sebagai Role Model Kota Kreatif 2024

Siti Lestari
Ilustras: Pisang Ijo, salah satu kuliner khas Kota Makassar. (Foto: Ibu Vera via disbudpar.sulselprov.go.id)
Ilustras: Pisang Ijo, salah satu kuliner khas Kota Makassar. (Foto: Ibu Vera via disbudpar.sulselprov.go.id)

JAKARTA, Quarta.id– Kota Makassar terpilih sebagai role model atau model panutan kota kreatif di Indonesia. Alasan memilih Makassar karena daerah ini memiliki kuliner yang sangat khas.

Makassar termasuk satu dari lima kabupaten/kota di Indonesia yang dipilih oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) sebagai Kabupaten/Kota Kreatif 2024 (KaTa Kreatif 2024).

BACA JUGA: Jadi Ikon Kuliner Bumi Pasundan, Ini Dua Jalur Menuju Kawasan Punclut di Bandung

Memasuki tahun keempat, ada 94 kabupaten/kota yang telah terfasilitasi melalui program KaTa Kreatif. 

Secara keseluruhan, ada 14.510 pelaku ekonomi kreatif yang berpartisipasi dan difasilitasi sejak program KaTa Kreatif diluncurkan pada 2021.

“Program ini berfokus pada peningkatan inovasi dan kewirausahaan bagi pelaku industri kreatif di berbagai daerah dan diharapkan dapat memberikan banyak manfaat baik bagi masyarakat sekitar daerah tersebut,” demikian pernyataan dikutip dari laman kemenparekraf.go.id, Rabu (13/3/2024) . 

BACA JUGA: Menikmati Sensasi Naik Kereta Api Masa Lalu, Ada Jajanan Kuliner dan Pedagang Asongan

Dalam mendukung keberlangsungan KaTa Kreatif 2024, Menparekraf/Kabaparekraf Sandiaga Uno, menetapkan lima kabupateb/kota sebagai role model dalam pengembangan subsektor ekonomi kreatif unggulan di Indonesia. 

Kelima kabupaten dan kota dipilih karena keunggulan serta ciri khas yang dimilikinya dalam setiap subsektor ekonomi kreatif.

BACA JUGA: Catat! Ini Event Wisata Keren di Kalimantan Timur Sepanjang 2024

Pertimbangan lain karena kelima daerah konsisten dan berkomitmen tinggi dalam mengembangkan sektor ekonomi kreatif mereka. 

Berikut 5 kabupaten/kota yang menjadi role model KaTa Kreatif 2024:

Banyumas

Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, unggul pada subsektor seni pertunjukan. Penting diingat kembali,  Banyumas pernah meraih penghargaan KaTa Kreatif 2023.

Penghargaan tersebut didapatkan berkat kentalnya seni pertunjukan yang dimiliki Banyumas. Mulai dari wayang, ebeg, lengger, dan banyak lagi.

BACA JUGA: Saat Tiba Waktu Magrib, Penumpang Diperbolehkan Berbuka Puasa di Dalam MRT

Pelaku industri kreatif Banyumas dinilai dapat mengolaborasikan antara tradisional dan modern serta mampu membalut akar tradisi yang berdaya saing sehingga meningkatkan perekonomian masyarakat.

Sleman

Pemilihan Sleman dilatarbelakangi kontribusinya dalam menumbuhkan sektor ekonomi kreatif unggulan, yakni subsektor film, animasi, dan video (FAV).

Subsektor film, animasi, dan video di Sleman terbukti telah melahirkan kreator yang kompeten.

Keberhasilan Sleman juga didukung adanya lima universitas dan dua sekolah tinggi yang memiliki jurusan linear dengan subsektor FAV.

Batang

Batang punya keunggulan di subsektor kriya dengan menonjolkan ciri khas Batik Rifaiyah. Ini adalah batik asli dari Batang yang diajarkan Kiai Rifa’i ke penduduk lokal pada zaman penjajah Belanda yang dimulai dengan ajakan kiai pada masyarakat untuk bersyair lewat membatik.

BACA JUGA: Green Tourism Diprediksi Makin Hype di 2024, Traveler dan Pengelola Objek Wisata Wajib Miliki Aplikasi Ini!

Selain terkenal dengan batik Rifaiyah, Batang juga punya banyak produk Kriya unggulan lainnya yang tidak kalah populer. Mulai dari motif Batik Tiga Negeri, hingga banyak produk ekonomi kreatif seperti kerajinan action figure dengan menggunakan bahan dasar dari besek, tas kayu, hingga jam tangan kayu. 

Makassar

Berbeda dengan lainnya, subsektor unggulan di Kota Makassar adalah kuliner. Hal ini berkat keunggulan Makassar yang memiliki nilai sejarah dan budaya tinggi sehingga dapat menciptakan resep kuliner unik yang tidak dimiliki kota-kota lain di Indonesia.

Kuliner khas Makassar di antaranya coto makassar, pisang epe, pallubasa, barongko, es pisang ijo, jalang kote, dan banyak lagi. 

Pangkalpinang

Seperti Makassar, subsektor unggulan Kota Pangkalpinang adalah kuliner. Otak-otak ase menjadi salah satu kuliner andalan kota ini.

BACA JUGA: Mesjid Tua Gantarang Lalangbata dan Sejarah Masuknya Islam di Kepulauan Selayar

Tidak tanggung-tanggung, bahkan produk ekraf tersebut sukses menghasilkan pajak bagi pemerintah setempat sekitar Rp130 juta per bulan.

Harapannya, pencapaian pelaku industri kreatif di lima kabupatenj/kota tersebut bisa menginspirasi dan memotivasi para pelaku industri kreatif lainnya untuk meningkatkan kualitas produknya.

Ikuti Kami :
Posted in

BERITA LAINNYA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *