Green Tourism Diprediksi Makin Hype di 2024, Traveler dan Pengelola Objek Wisata Wajib Miliki Aplikasi Ini!

Siti Lestari
Ilustrasi kebiasaan memakai tumbler saat beraktivitas. (Foto: Quarta.id/Ahmad Riyadi)
Ilustrasi kebiasaan memakai tumbler saat beraktivitas. (Foto: Quarta.id/Ahmad Riyadi)

JAKARTA, Quarta.id- Kemeterian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memprediksi green tourism akan semakin diminati pada tahun 2024 ini. Fenomena tersebut paralel dengan prediksi makin menggeliatnya sektor pariwisata di 2024 pasca hantaman pandemi covid-19.

“55,71% ahli optimis 2024 ini kondisi pariwisata Indonesia akan membaik seperti sebelum pandemi,” tulis akun resmi instagram Kemnterian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI @kemenparekraf pada pertengahan Januari ini.

Tren pariwisata di 2024 yang diperkirakan makin hype adalah digitalisasi, sustainable tourism, wellness tourism, paket wisata yang dipersonalisasi, dan wisata budaya.

BACA JUGA: Dorong Akselerasi Sektor Pariwisata, Kemitraan Pemda dan Maskapai Dinilai Jadi Salah Satu Solusi

Sustainable tourism atau kerap juga disebut green tourism adalah konsep pariwisata yang bertujuan menjaga keberlangsungan lingkungan dan mendukung masyarakat lokal.

Minat pada green tourism diprediksi makin meningkat seiring kesadaran masyarakat terkait lingkungan yang juga makin membaik.

Salah satunya dorongan green tourism adalah ajakan kepada wisatawan untuk menggunakan tumbler saat pelesiran atau tidak lagi menggunakan botol minuman sekali pakai untuk mengurangi keberadaan sampah sejak dari sumbernya.  

BACA JUGA: Catat! Ini 10 Top Event Karisma Event Nusantata (KEN) 2024

“Hanya saja, ketersediaan refill station (tempat isi ulang air minum) baik yang free atau berbayar masih terbatas. Dibeberapa daerah malah tidak tersedia sama sekali,” ucap Apriadiy dari Gerakan Selayar Bebas Sampah Plastik di Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, Selasa (30/1/2023).

Namun para traveler bisa mengunduh aplikasi refillmybottle di playstore yang bisa memberi informasi refill station yang tersedia di berbagai wilayah di Indonesia.

Aplikasi yang diinisiasi penggiat lingkungan di Bali sejak 2017 ini, sudah memuat informasi ratusan refill station di Indonesia. “500 diantaranya memang masih tersebar di Bali,” ungkap Christine Go dari Bgreener yang jadi inisiator refillmybottle pada website zerowaste.id.

BACA JUGA: Sejuta Keindahan di Tahura Bandung, dari Eksotisme Tebing Keraton hingga Tingkah Lucu Aneka Fauna

Dipilihnya Bali sebagai pusat pengembangan refillmybottle karena Pulau Dewata dianggap sebagai destinasi wisata utama di Indonesia dengan kompleksitas masalah sampah, terutama sampah plastik.

Pengelola objek wisata juga dapat menjadi ambassador pada aplikasi refillmybottle dengan mendaftarkan diri sebagai penyedia refill station untuk mendukung pengembangan pariwisata berkelanjutan atau green tourism.

“Kita berharap refillmybottle menjadi ekosistem pendukung dalam pengembangan pariwisata berbasis lingkungan di Indonesia,” tutup Christine Go.

Ikuti Kami :
Posted in

BERITA LAINNYA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *