Indonesian Heritage Agency Diluncurkan, Ikhtiar Merawat dan Memanfaatkan Kekayaan Budaya Bangsa

Al-Qadri Ramadhan
Masjid Menara Kudus di Jawa Tengah satu di antara warisan cagar budaya Indonesia. (Foto: kemdikbud.go.id)
Masjid Menara Kudus di Jawa Tengah satu di antara warisan cagar budaya Indonesia. (Foto: kemdikbud.go.id)

YOGYAKARTA, Quarta.id– Indonesian Heritage Agency (IHA) resmi diluncurkan pada Kamis (17/5/2024) di Museum Benteng Vredeburg, Yogyakarta.

IHA merupakan badan layanan umum yang beroperasi di bawah naungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

IHA bertanggung jawab atas pengelolaan 18 museum dan 34 cagar budaya nasional. Lembaga ini bertanggung jawab memastikan pelestarian dan pemanfaatan optimal warisan budaya bangsa Indonesia.

BACA JUGA: Sandiaga Uno Ajak Warga Jakarta Kenal Lebih Dekat Budaya Nusantara di Djakarta Ramadhan Fair 2024

Sebagai bagian dari rangkaian peluncuran IHA, dilakukan peresmian  Museum Song Terus di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, Kamis (16/5/2024)..

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim yang meresmikan Museum Song Terus menyampaikan, Indonesia memiliki kekayaan sejarah dan budaya yang berlimpah, tetapi masih belum dikelola secara optimal.

“Melalui peresmian Museum Song Terus serta revitalisasi 17 museum, 1 galeri, dan 34 cagar budaya lainnya di Indonesia, kita tidak sekadar merawat benda-benda peninggalan masa lalu, tetapi menjadikannya sebagai sumber pengetahuan yang relevan dengan perkembangan zaman,” ujarnya dikutip di laman kemendikbud.go.id, Jumat (17/5/2024).

BACA JUGA: Perubahan Iklim Bisa Membuat Kopi Tak Lagi Senikmat Dulu

Museum Song Terus menyimpan jejak-jejak budaya dan perubahan lingkungan prasejarah Indonesia, khususnya yang berada di Kawasan Gunung Sewu. Adapun lebih dari 4.627 koleksi yang mencakup artefak dari zaman prasejarah hingga kehidupan tradisional masa kini dipamerkan dalam museum

Direktur Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek Hilmar Farid mengatakan, dengan pendirian IHA bangsa Indonesia telah meletakkan salah satu tonggak penting dalam upaya pelestarian warisan budayanya.

“Hal ini bukan hanya tentang pengelolaan museum dan cagar budaya, tetapi juga tentang bagaimana kita, sebagai bangsa, memanfaatkan dan merawat kekayaan budaya yang kita miliki,” ujarnya.

BACA JUGA: Skor Literasi Membaca Indonesia Rendah, Kemendikbud Sebar 4,6 Juta Buku ke Sekolah

IHA, yang dibentuk pada tanggal 1 September 2023 diharapkan menjadi motor penggerak dalam mewujudkan masyarakat yang berbudaya. Menurut Farid, museum dan cagar budaya harus dikelola dengan cara yang lebih profesional, sehingga betul-betul menjadi sumber inspirasi dan pengetahuan yang menyenangkan bagi masyarakat.

“Sebagai warisan budaya, Museum dan Cagar Budaya pasti harus dilindungi, namun lebih penting ia memberi manfaat bagi masyarakat,” tegas Hilmar.


Ikuti Kami :
Posted in

BERITA LAINNYA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *