Yuk, Kenali Potensi Gangguan Kesehatan Kulit saat Kemarau dan Cara Pencegahannya

Siti Lestari
Ilustrasi kondisi cuaca panas ekstrem. (Foto: unsplash.com/Elizeu Dias)
Ilustrasi kondisi cuaca panas ekstrem. (Foto: unsplash.com/Elizeu Dias)

JAKARTA, Quarta.id- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan pernyataan terkait kemarau yang akan hadir pada hampir seluruh wilayah Indonesia dalam beberapa waktu kedepan.

BMKG memperingatkan kepada seluruh masyarakat terkait dampak turunan dari kondisi cuaca, termasuk kemungkinan cuaca panas ekstrem.

Adapum laman klikdokter.com menulis, cuaca panas ekstrem seringkali menjadi pemicu bagi berbagai penyakit kulit yang dapat mengganggu kenyamanan dan kesehatan kita.

BACA JUGA: Cuaca Terik Sebabkan Gangguan Mental? Ini Penjelasannya

Ketika suhu naik dan cuaca menjadi lebih panas, tubuh kita mengalami berbagai perubahan yang dapat memengaruhi keseimbangan kulit.

Cuaca panas menyebabkan kita berkeringat lebih banyak untuk membantu tubuh mempertahankan suhu normal.

Akibatnya, tubuh kehilangan cairan, dan jika tidak digantikan dengan cukup, kulit bisa menjadi kering dan rentan terhadap iritasi.

BACA JUGA: BPOM Gencar Tertibkan Peredaran Skincare Etiket Biru, Apa Risikonya bagi Kesehatan?

Saat cuaca panas, kelenjar minyak di kulit dapat menjadi lebih aktif. Ini menyebabkan produksi minyak berlebih yang dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan jerawat atau komedo.

Keringat yang terperangkap di antara lipatan kulit atau di bawah pakaian dapat menyebabkan iritasi dan ruam panas. Area-area ini menjadi lembap dan menjadi lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan bakteri atau jamur.

Sinar matahari yang kuat pada cuaca panas ekstrem juga dapat merusak kulit dan menyebabkan berbagai masalah kulit, termasuk penuaan dini, hiperpigmentasi, dan bahkan kanker kulit.

BACA JUGA: Hari Kesehatan Sedunia 2024, Ini Hak Kesehatan Warga yang Harus Dipenuhi Negara

Saat cuaca panas ekstrem, beberapa orang mungkin mengalami reaksi alergi terhadap sinar matahari, yang dikenal sebagai dermatitis fotosensitif. Ini dapat menyebabkan ruam, gatal-gatal, atau pembengkakan pada kulit yang terpapar sinar matahari.

Panas ektrem juga dapat mengakibatkan kelembapan yang tinggi dan suhu yang hangat menciptakan lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan jamur dan bakteri pada kulit. Kondisi Ini dapat memudahkan infeksi jamur seperti kurap atau panu.

Selanjutnya klikdokter.com memberikan tips untuk mengantisipasi kondisi cuaca panas ekstrem, diantaranya:

  1. Minum banyak air untuk menjaga tubuh terhidrasi dan kulit tetap lembap.
  2. Gunakan tabir surya dengan SPF tinggi untuk melindungi kulit dari paparan sinar UV.
  3. Gunakan pakaian yang longgar dan berbahan ringan untuk mengurangi iritasi kulit akibat keringat.
  4. Bagi pemilik kulit kering, ada baiknya menghindari mandi air panas agar tidak memperburuk kondisi kulit.
  5. Gunakan pelembap secara teratur untuk menjaga kulit tetap lembap dan terlindungi.
  6. Hindari paparan sinar matahari secara berlebihan, terutama saat matahari terik antara pukul 10 pagi dan 4 sore.

Ikuti Kami :
Posted in

BERITA LAINNYA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *