MELBOURNE, Quarta.id- Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Anwar Ibrahim mengatakan Malaysia bersedia membuka kembali penyelidikan atas hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370 jika bukti baru dan meyakinkan muncul.
“Terhadap 370, kami telah mengambil posisi bahwa jika ada bukti kasus yang kuat yang perlu dibuka kembali, kami pasti akan melakukannya,” ujarnya dalam konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese, di Melbourne, Australia, Senin (4/3/2024) dikutip dari News Straits Times.
BACA JUGA: Maskapai ini Buka Penerbangan Langsung dari Jakarta, Yuk, Jelajahi Eksotisme Pulau Ternate!
“Saya senang untuk membuka kembali… Ini adalah masalah yang memengaruhi kehidupan masyarakat dan apa pun yang perlu dilakukan harus dilakukan,” lanjutnya.
Tanggal 8 Maret mendatang menandai peringatan 10 tahun hilangnya MH370.
Pesawat yang membawa 239 orang itu hilang dari radar pada 8 Maret 2014 saat terbang dari Kuala Lumpur menuju Beijing.
BACA JUGA: Bersihkan Langit Jakarta, 70.500 Liter Air Ditumpahkan dari Udara
Albanese mengakui ikut merasakan kesedihan yang dirasakan keluarga korban.
“Kami memahami bahwa ini adalah masa yang sangat sulit bagi masyarakat karena mereka tidak diberi kepastian bahwa misi pencarian akan berhasil. Ini sangat sulit,” kata Albanese.
BACA JUGA: Tuding Indonesia Sumber Kabut Asap, Malaysia Surati Menteri LHK Siti Nurbaya
Malaysia, bersama dengan Australia dan Tiongkok, pada Januari 2017 mengakhiri pencarian bawah air senilai USD130 juta.
Pencarian pesawat jenis Boeing 777 itu diakhiri setelah berlangsung selama dua tahun. Nyaris tidak ditemukan petunjuk berarti soal lokasi jatuh dan penyebab hilangnya pesawat bersama 239 penumpangnya tersebut,