Home EVENT

Earth Hour 2024: Anak Muda Didorong Tunjukkan Aksi Nyata untuk Lingkungan

Ahmad Riyadi
Ikon Earth Hour (Foto: wwf.id)
Ikon Earth Hour (Foto: wwf.id)

JAKARTA, Quarta.id- Earth Hour, sebuah gerakan global yang diinisiasi oleh organisasi World Wide Fund for Nature (WWF) dari Kota Sydney pada 2007 lalu, kembali akan digelar pada Sabtu (23/3/2024) besok.

Setiap tahunnya Earth Hour dilaksanakan pada akhir bulan Maret. Gerakan ini mengajak seluruh masyarakat di dunia untuk mematikan lampu selama 60 menit atau satu jam, yakni pada pukul 20.30 hingga 21.30 waktu setempat.

BACA JUGA: Perubahan Iklim Bisa Membuat Kopi Tak Lagi Senikmat Dulu

“Termasuk alat elektronik yang tidak digunakan dan memberikan ‘Satu Jam untuk Bumi’,” tulis laman wwf.id pada Kamis (19/3/2024).

Laman yang sama menyebut, saat ini Earth Hour telah berkembang menjadi gerakan lingkungan akar rumput terbesar di dunia, menginspirasi individu, komunitas, bisnis, dan organisasi di lebih dari 190 negara dan wilayah untuk mengambil tindakan demi planet kita.

Di dalam negeri,  WWF-Indonesia sebagai penyelenggara, memilih Yogyakarta sebagai pusat kegiatan secara nasional dengan berbagai rangkaian acara.

BACA JUGA: Cara Unik Komunitas Lingkungan di Selayar Kampanyekan Kantong Belanja Ramah Lingkungan

Adapun ditingkat Internasional, event ini telah digelar sebanyak 18 kali. 2024 ini hadir dengan tema “Momen Terbesar untuk Bumi”

Menjadi agenda rutin, sejatinya seruan mematikan lampu hanya sebuah simbol. Sejak tahun lalu, penyelenggara mendorong aktivitas personal disinergikan dengan spirit Earth Hour, misalnya olah raga ramah lingkungan, atau piknik dengan tetap menjaga lingkungan dengan tidak menghasilkan sampah plastik.

Aktifitas personal tersebut dapat dicatatkan pada platform online “Hour Bank” pada website wwf.id. Sebuah alat interaktif online yang menawarkan berbagai pilihan aktivitas selama ‘satu jam’ yang menyenangkan dan sederhana.

BACA JUGA: Selayar Green Festival Dorong Anak Muda Lebih Peduli Lingkungan

“Dipersonalisasi sesuai minat dan gaya hidup yang digemari, mulai dari makanan, kebugaran, hingga seni, dan hiburan,” ucap Diah R. Sulistiowati selaku Communication dan Education Manager WWF-Indonesia kepada Quarta.id pada Jumat (22/3/2024).

Sejak tahun lalu, Earth Hour, khususnya di Indonesia, juga menitikberatkan kampanyenya pada anak muda (Gen Z dan Milenial).

“Karena saat ini penduduk Indonesia didominasi oleh anak muda, khususnya Gen Z dan diperkirakan akan meningkat pada tahun-tahun berikutrnya,” ungkap Diah.

BACA JUGA: Hadapi Climate Change, Petani Didorong Miliki Literasi Iklim

Dirinya juga mengungkapkan, Gen  Z dan Milenial adalah usia produktif yang proporsinya akan mencapai 60 persen dari penduduk Indonesia di masa datang.

“Sehingga penting bagi usia mayoritas ini untuk dapat menjadi lebih sadar untuk tidak boros dalam menggunakan (dan memperlakukan) sumber daya alam,”

Menurut Diah, kalangan muda juga berpotensi menjadi “korban” dari kerusakan alam yang akan semakin massif di masa depan.

BACA JUGA: Presiden Baru dan “Bom Waktu” Bernama TPA

“Olehnya itu, anak muda harus ambil sikap untuk mengurangi dan mencegah kerusakan itu sejak dini,” pungkas Diah.

Aditya Bayunanda selaku CEO Yayasan WWF-Indonesia melalui laman wwf.id mengatakan, Earth hour mengingatkan kita untuk mengembalikan sebagian dari apa yang kita nikmati dari alam ini kepada alam.

“Cara yang paling mudah adalah dengan simbolis mematikan lampu dan alat elektronik yang tidak terpakai, karena lampu menyimbolkan bagaimana manusia seharusnya memanfaatkan sumber daya alam secara lestari dan berkelanjutan,” imbuhnya.

Ikuti Kami :
Posted in

BERITA LAINNYA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *