JAKARTA, Quarta.id- Direktorat Jenderal Tata Ruang, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) memberi label Kota Masa Depan pada empat kota di Indonesia.
Pada postingan akun instagram @ditjentataruang, Selasa (26/3/2024), empat kota yang digelari sebagai Kota Masa Depan, masing-masing Bandung, Semarang, Surakarta/Solo dan IKN Nusantara.
Kota Bandung oleh Ditjen Tata Ruang Kementerian ATR/BPN disebut sebagai Kota Masa Depan berdasarkan Top 50 Smart City Government Rankings yang dirilis Eden Strategy Institute dimana Bandung menempati urutan ke 28 dari 230 kota besar di dunia.
Ibukota Jawa Barat itu dinilai mampu berkolaborasi dengan sektor publik dan swasta lain menggunakan solusi dan data digital.
Kota kedua adalah Semarang. Ibukota Jawa Tengah ini disebut sebagai Kota Masa Depan atas prestasinya menjadi pemenang terbaik ke-1 dalam program Integrated Sustainability Indonesia Movement (I-SIM).
Semarang telah memiliki proses pengelolaan air limbah dengan IPAL MBBR (Moving Bed Biofilm Reactor). Selain itu, pengolahan limbah organik di Semarang juga telah diolah menjadi pupuk kompos menggunakan tong, bak, takakura, biopori, dan ecoenzyme.
BACA JUGA: Mengenal PLTMH, Alternatif Energi Listrik Ramah Lingkungan untuk Daerah Pelosok
Selanjutnya, kota lainnya di Jawa Tengah yakni Surakarta/Solo mendapatkan predikat Kota Masa Depan karean dinilai konsisten menjadi peringkat teratas Livable City di Indonesia versi IAP.
Kota Solo dianggap mampu melakukan peningkatan inklusivitas dan inisiatif tingkat tapak terus direplikasi. Seperti halnya penataan PKL, peningkatan jumlah RTH, taman kota dan areal pejalan kaki.
Ibu Kota Nusantara (IKN) menjadi kota keempat yang mendapat gelar Kota Masa Depan. Kota di Pulau Kalimantan ini dirancang menjadi smart city yang didukung oleh smart transportation dan green building.
IKN dilihat sebagai kota yang akan terus aktif mendukung kampanye global, termasuk biodiversity, sustainable development global dan climate change.