BANDUNG, Quarta.id– Satpol PP Kota Bandung telah menyegel minimarket yang berdiri di lingkungan Pesantren Daarut Tauhid di Jalan Gegerkalong Girang, Bandung Jawa Barat, Sabtu (2/3/2024) karena alasan tak berizin.
BACA JUGA: Usai Video Aa Gym Viral, Minimarket di Dekat Pesantren Daarut Tauhid Bandung Disegel Satpol PP
Pemimpin Pesantren Daarut Tauhid KH Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym angkat bicara terkait alasannya keberatan dengan keberadaan minimarket yang jadi tempat nongkrong anak muda hingga tengah malam.
“Mengapa kami bertanya ada izinnya atau tidak karena kami sebelumnya tak pernah diajak silaturahmi, tak ada permohonan izin, tak ada komunikasi apapun tentang kegiatannya,” jelasnya melalui video ceramah yang diunggah di X/Twitter @aagym, Sabtu (2/3/2024) malam.
BACA JUGA: Alarm Darurat Perundungan Anak!
Ulama karismatik ini kembali menjelaskan bagaimana aktivitas minimarket yang jaraknya hanya beberapa meter dari Masjid Daarut Tauhid tersebut.
Dikatakan, aktivitas muda mudi yang nongkrong tengah malam, bahkan sebagian ada yang pacaran dan merokok, itu dianggap membuat tidak nyaman orang-orang yang sedang ingin ke masjid.
“Tidak etis untuk ada di sekitar masjid dan pesantren,” lanjutnya.
BACA JUGA: Gen Z dan Milenial Rentan Terjerat Utang Pinjol, Pakar UGM Beri Tips Hindari Gagal Bayar
Video Aa Gym yang sedang menegur aktivitas anak muda di minimarket pada suatu malam viral di media sosial.
Setelah video viral, Satpol PP menyegel minimarket tersebut karena alasan pengelola tak memiliki izin dan melanggar aturan jam operasional.
Aa Gym menyebut ada sejumlah pelajaran yang bisa dipetik dari kasus penyegelan minimarket tersebut.
Pertama, jika ingin berusaha, rintislah dengan benar dengan cara mengajukan izin resmi sesuai prosedur, dan izin ke tetangga.
BACA JUGA: Yuk, Kenal Lebih Dekat dengan Dietisien! Profesi Bidang Gizi yang Jadi Peluang untuk Gen Z
Kedua, perhatikan lingkungan, bisnis jangan hanya berorientasi pada untung-uang.
“Jangan hanya orientasinya untung uang, untung uang. Harus pula peduli pada masyarakat dan peduli akhlak,” lanjutnya.
Ketiga, bagi masyarakat yang di lingkungannya ada kejadian serupa agar memiliki keberanian dengan melapor ke pihak berwenang.
“Milikilah keberanian, apalagi sekarang ada media sosial. Tapi yang penting jangan ada tindakan anarkis yang melanggar aturan,” ujarnya.
Keempat, Aa Gym berpesan kepada aparat agar jangan menunda meyelesaikan masalah, terutama yang memicu keresahan masyarakat.
“Kalau tidak cepat diselesaikan bisa terakumulasi lalu ada orang yang tidak mampu tahan amarahnya, akan muncul masalah baru,” pesannya.
Kelima, dia berharap bangunan minimarket tersebut bisa jadi tanah wakaf dan menjadi bagian masjid Daarut Tauhid.
“Daripada kegiatan di bangunan itu terus jadi sumber masalah, lebih baik bangunan itu jadi sumber keberkahan, kebahagiaan bagi lingkungan ini,” tandasnya.