Ganjar Kritik Program Prabowo Beri Makan Gratis untuk Cegah Stunting: Bapak Terlambat!

Al-Qadri Ramadhan
Capres Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo adu argumen pada Debat Capres Kelima di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Minggu (4/4/2024) malam. (Foto: YouTube KPU RI)
Capres Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo adu argumen pada Debat Capres Kelima di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Minggu (4/4/2024) malam. (Foto: YouTube KPU RI)

JAKARTA, Quarta.id– Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengkritik program makan siang gratis bagi anak-anak untuk mencegah stunting.

Makan siang gratis ini merupakan program andalan dari capres nomor urut 2 Prabowo Subianto.

Debat panas Prabowo dan Ganjar soal makan siang gratis dan stunting ini terjadi pada saat Debat Capres Kelima yang digelar Minggu (4/4/2024) malam di Jakarta Covention Center (JCC), Senayan, Jakarta.

BACA JUGA: Ganjar dan Anies Kompak Goreng Isu Bansos Saat Debat, Menyindir Jokowi?

Debat berawal ketika Prabowo bertanya kepada Ganjar apakah setuju dengan program makan siang gratis bergizi untuk anak-anak seperti yang dicanangkannya?

Menjawab Prabowo, Ganjar dengan tegas mengatakan tidak setuju.

“Kalau ngasih makan gratis kepada anak untuk mencegah stunting saya sama sekali tidak setuju karena Bapak terlambat,” tegas mantan Gubernur Jawa Tengah tersebut.

BACA JUGA: Debat Capres Diprediksi Panas, Hasilnya Bakal Jadi Penentu Pilpres Satu atau Dua Putaran

Dia melanjutkan, stunting itu harus ditangani sejak bayi dalam kandungan dengan cara ibu hamil yang diberi gizi.  “Kalau Bapak kasih gizi kepada ibu hamil baru setuju saya Pak,” ujarnya.

Menurut Ganjar, masalah bagi anak yang sudah lahir dan tumbuh kemungkinan bukan stunting, melainkan gizi buruk.

“Jadi jangan sampai confused antara stunting dan pemberian makan. Makanya jangan banyak-banyak, (kasih makan) nanti kekenyangan, nanti obesitas, lebih bahaya nanti,” paparnya.

BACA JUGA: IPB Ikut Kritik Jokowi: Pemimpin Nasional Harus Junjung Etika dan Moral

Bahkan, lanjutnya, mencegah stunting sudah harus dilakukan dengan memperhatikan proses saat orang akan menikah. Remaja perempuan di Indonesia disebutnya sebagian besar mengalami anemia.

“Perhatikan itu dulu, kalau sudah, saat dia menikah, perhatikan usianya. Saat ini 19 tahun adalah ukuran sehat fisik dan mental untuk menikah,” jelasnya.

BACA JUGA: Jokowi Disebut Akan Pacu Semua Potensi untuk Menangkan Prabowo-Gibran Satu Putaran

Merespons jawaban Ganjar, Prabowo mengatakan apa yang dia sampaikan sebetulnya sama persis dengan paparan Ganjar.

“Kita beri bantuan gizi ibu yang hamil karena mengandung sembilan bulan. Tapi memang stunting itu karena kurang gizi Pak Ganjar. Karena ibu dan anaknya kurang gizi jadi dia stunting dan itu terjadi di seluruh Indonesia,” ujarnya.

BACA JUGA: Jika Kritik Akademisi Belum Buat Gawat Kekuasaan, Presiden Jokowi Akan Tetap Cuek

Prabowo menceritakan dia sering melihat anak umur 10 tahun tapi badannya seperti usia 4 tahun. Karena itu harus diintervensi dengan bantuan makan sekaligus itu mengurangi kemiskinan.

“Karena banyak sekali rakyat kita yang penghasilannya hanya 1 juta sebulan. Kalau tidak dibantu makan anaknya sangat berat hidupnya,” tandasnya.

Ikuti Kami :
Posted in

BERITA LAINNYA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *