Mengenal Dioksin, Zat Beracun Penyebab Kanker yang Dihasilkan Saat Bakar Sampah

Siti Lestari
Ilustrasi aktivitas membakar sampah. (Foto: unsplash.com/Timon Studier)
Ilustrasi aktivitas membakar sampah. (Foto: unsplash.com/Timon Studier)

JAKRTA, Quarta.id- Lembaga Aliansi Zero Waste Indonesia (AZWI) menyebut, salah satu kesalahan dalam pengelolaan sampah, baik di level rumah tangga maupun dalam skala yang lebih besar adalah dengan dibakar.

Menurut AZWI seperti dimuat pada akun instagram resmi mereka @aliansizerowaste.id, pembakaran sampah, baik organik maupun non-organik masih lazim dilakukan, padahal secara ilmiah terbukti sangat berbahaya karena menghasilkan gas beracun bernama dioksin.

BACA JUGA: Lakukan Penelitian di Kepulauan Selayar, Akademisi Ini Ingatkan Bahaya Mikroplastik

Dikutip dari website resmi World Health Organization (WHO), who.int, dioksin adalah polutan lingkungan. Bahan-bahan tersebut termasuk dalam selusin kotor – sekelompok bahan kimia berbahaya yang dikenal sebagai polutan organik persisten (POPs). 

Dioksin menjadi perhatian karena potensinya yang sangat beracun. Eksperimen menunjukkan bahwa zat ini mempengaruhi beberapa organ dan sistem pada manusia.

WHO menyebut, dioksin sangat beracun dan dapat menyebabkan masalah reproduksi, merusak sistem kekebalan tubuh, mengganggu hormon, dan menyebabkan kanker.

BACA JUGA: Hati-hati Bunda, Ini Penyebab Makin Banyak Anak Terkena Diabetes!

Terkait hal itu, akademisi dari Fakultas MIPA Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, Thorikul Huda memberi penjelasan pada laman diploma.chemistry.uii.ac.id.  

Menurutnya, dioksin dikenal sebagai penyebab kanker, berinteraksi secara langsung dengan DNA melalui mekanisme berbasis reseptor.

Proses interaksi melalui mekanisme berbasis resptor dapat dijelaskan sebagai berikut, setelah masuk ke dalam tubuh melalui selaput sel, dioksin bersatu dengan protein dasar reseptor.

BACA JUGA: Hari Gizi Nasional dan Ancaman Obesitas pada Anak Indonesia

“Maka dioksin pun diizinkan masuk ke dalam inti sel. Di sini ia berinteraksi dengan DNA dan menyerang gen yang mengontrol banyak reaksi biokimia seperti sintesa dan metabolisme hormon, enzim, maupun faktor pertumbuhan, sehingga bisa menimbulkan dampak dari kelainan janin sampai kanker,” ucap Thorikul Huda.

Thorikul menambahkan, Dioksin dalam jumlah kecil juga terdapat dalam asap rokok. termasuk insinerator atau pembakaran sampah di rumah-rumah sakit merupakan penghasil dioksin yang sangat berbahaya.

“Dioksin mempunyai struktur kimia yang sangat stabil dan bersifat lipofilik, yaitu tidak mudah larut dalam air tetapi mudah larut di dalam lemak. Karena kestabilan strukturnya ini, maka dioksin sangat berbahaya, sebab tidak mudah rusak atau terurai,” tutup Thorikul

Ikuti Kami :
Posted in

BERITA LAINNYA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *