Gen Z Wajib Tahu! Rumus Memasuki Dunia Kerja Ala GenerasiCakap

Siti Lestari
Sekumpulan anak muda pada sebuah kegiatan di Jakarta, baru-baru ini. Kalangan Gen Z didorong untuk memiliki bekal yang cukup saat memasuki dunia kerja. (Foto: Istimewa)
Sekumpulan anak muda pada sebuah kegiatan di Jakarta, baru-baru ini. Kalangan Gen Z didorong untuk memiliki bekal yang cukup saat memasuki dunia kerja. (Foto: Istimewa)

BANDUNG, Quarta.id- Psikolog sekaligus founder GenerasiCakap, Nur Anugerah, dipercaya menjadi pembicara pada Seminar Pembekalan Wisuda Universitas Padjajaran Bandung, beberapa waktu lalu.

Dalam materinya, Ugha, sapaan akrab Nur Anugerah menjelaskan, hal pertama yang perlu diperhatikan adalah motivasi awal dalam mencari pekerjaan.

BACA JUGA: Digadang-gadang Jadi Peluang Besar bagi Milenial dan Gen Z, Ini yang Perlu Diketahui terkait Green Jobs

“Pada umumnya motivasi tersebut didasari oleh hal-hal seperti keuangan, upaya mencari atau menerapkan ilmu pengetahuan, untuk keamanan psikologis, serta social concern.,” ungkap Ugha dikutip dari laman undap.ac.id.

Tidak hanya itu, menurut perempuan berprofesi sebagai psikolog ini, motivasi lain yang cukup banyak muncul adalah berkaitan dengan kekuatan, permintaan, kemandirian, kreativitas, dan banyak juga yang menganggap bekerja sebagai bagian dari perjalanan hidup.

BACA JUGA: Gen Z dan Milenial Rentan Terjerat Utang Pinjol, Pakar UGM Beri Tips Hindari Gagal Bayar

“Dari 8 motivasi bekerja ini temukan tiga alasan terkuat yang diinginkan ketika bekerja. Nanti kalau sedang interview teman-teman bisa highlight tiga hal tersebut. Kalimatnya bisa diramu kembali supaya bisa menarik di mata recruiter,” beber Ugha.

Selanjutnya alumnus Psikologi Unpad tersebut menjelaskan bahwa memiliki kredibilitas juga sangat diperlukan dalam mencari pekerjaan.

BACA JUGA: Indorelawan Ajak Komunitas Sosial Belajar Bersama melalui Event Community Gathering, lni Info Detailnya!

“Selain lulus dari perguruan tinggi dibutuhkan juga penunjang lainnya yang dapat menjadi nilai tambah, seperti sertifikasi kompetensi dari lembaga yang kredibel, serta pengalaman kerja dan organisasi,” lanjut Ugha

Hal lain yang menjadi kunci, yaitu mengenal diri sendiri (know yourself), mengenal perusahaan (know your employer), memiliki pengalaman (experience), dan melakukan refleksi terhadap pengalaman (reflect your experience).

BACA JUGA: Anak Muda Ingin Indonesia Lebih Demokratis

Mengenal diri sendiri sangat penting dalam menentukan pekerjaan yang relevan dengan kepribadian.

“Kita harus punya growth mindset. Kita tahu kepribadian kita apa, tetapi tidak membatasi diri kita dengan berbagai potensi atau kesempatan kerjaan yang lain, karena bisa jadi ketika kita mengambil kesempatan itu lebih know ourself better,” ujarnya.

Know your employer dapat dilakukan denga aktif bertanya, juga dapat berkenalan secara langsung dengan orang-orang yang ada di perusahaan.

BACA JUGA: Mengenal Gerakan Bijak Memilih: Agar Anak Muda Lebih Yakin dengan Pilihannya

Mendapatkan pengalaman baru dengan berbagai aktivitas atau pekerjaan seperti internship, apprentice, dan volunteering juga dapat dilakukan. Tidak hanya melatih tataran kognitif atau pengetahuan, melatih kerja otot juga menjadi sangat penting.

Terakhir adalah merefleksi pengalaman yang telah didapatkan. Semua pengalaman selama proses mencari pekerjaan berlangsung dapat menjadi pelajaran dan direfleksikan pada kesempatan berikutnya.

“Teman-teman ingin jadi apa saja mimpi karirnya, yang penting punya keberaniannya untuk go for it, pursue our dream,” pungkas Ugha.

Ikuti Kami :
Posted in

BERITA LAINNYA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *