Agar Aman, Ini yang Perlu Diketahui Sebelum Lakukan Donor Darah Saat Puasa

Siti Lestari
Ilustrasi kegiatan donor darah. (Foto: pmi.or.id)
Ilustrasi kegiatan donor darah. (Foto: pmi.or.id)

JAKARTA, Quarta.id- Pada kondisi tertentu, seseorang mungkin harus melakukan donor darah saat sedang berpuasa, dimana pola makan dan kondisi tubuh tidak seperti biasanya.

Lalu, amankah sesorang melakukan donor darah saat puasa ? Tim Medis Siloam Hospiotal melalui website siloamhospitals.com memberikan beberapa penjelasan terkait itu.

Menurut tulisan tersebut, donor darah saat puasa aman, bahkan tetap bermanfaat dengan memperhatikan beberapa hal penting sebelum mendonorkan darahnya.

BACA JUGA: Yuk, Kenali Manfaat Berpuasa untuk Penderita Hipertensi!

Yang pertama, pastikan memilki durasi istirahat yang cukup. Hal ini penting agar tubuh dalam keadaan fit, tidak lemas, rileks, dan siap ketika hendak melakukan donor darah.

“Bagi orang dewasa, pastikan untuk mencukupi waktu tidur setidaknya selama 7–9 jam di malam sebelumnya,” tulis ulasan itu.

Sebelum mendonorkan darah, pastikan juga untuk sahur dan berbuka puasa dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang.

BACA JUGA: Hindari Makanan Ini agar Tidak Cepat Haus saat Berpuasa

Anda juga disarankan untuk memenuhi asupan zat besi harian dengan menyiapkan daging ikan, daging unggas, daging merah, sayuran hijau, serta kacang-kacangan dalam menu sahur.

Selain itu, penting untuk mencukupi kebutuhan cairan tubuh dengan minum air putih setidaknya 4–5 gelas air saat sahur dan tidak mengkonsumsi kafein, seperti teh dan kopi, karena berisiko menyebabkan dehidrasi selama berpuasa.

Sedang mengkonsumsi Obat-obatan tertentu juga dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk mendonorkan darah atau tidak memenuhi syarat sebagai pendonor darah.

BACA JUGA: Hindari Berbuka Puasa dengan Merokok, Ini Peringatan Ahli Paru

Ulasan pada siloamhospitalks.com menyebut salah satunya adalah obat pengencer darah atau antikoagulan. Contoh golongan ini adalah heparin dan warfarin.

“Orang yang mengonsumsi obat pengencer darah tidak dapat mendonorkan darahnya karena obat tersebut menyebabkan pembekuan darah menjadi tidak normal,” lanjut ulasan itu.  

Antiplatelet. Obat ini dapat menghambat trombosit dalam darah pada saat membentuk gumpalan. Jika mengonsumsi obat antiplatelet, seperti aspirin atau clopidogrel, pendonor dapat mendonorkan darah lengkap (whole blood).

BACA JUGA: Bisa Picu Gangguan Pencernaan, Ini Jenis Buah yang Sebaiknya Dihindari Saat Berpuasa

Namun, pendonor harus menunggu selama 2–14 hari (tergantung jenis obat yang dikonsumsi) sebelum dapat mendonorkan trombosit.

Antibiotik. Orang yang sedang meminum antibiotik dapat mendonorkan darah 24 jam setelah dosis terakhirnya.

Tips donor darah saat puasa berikutnya adalah pastikan untuk memilih waktu yang tepat. Anda disarankan untuk mendonorkan darah pada pagi hari setelah sahur atau malam hari sesudah berbuka puasa.

BACA JUGA: Catat! Lima Hal yang Bikin Berat Badan Naik Saat Berpuasa

Sebab, pada waktu tersebut, tubuh berada dalam kondisi yang fit karena memiliki cadangan air serta asupan nutrisi yang memadai.

Olahraga yang bisa berujung dehidrasi juga sebagiknya dihindari sebelum berdonor, seperti angkat beban, lari cepat dan olahraga intensitas tinggi lainnya.

Tanpa memperhatikan kondisi kesehatan, donor darah saat puasa berisiko menyebabkan seseorang mengalami tekanan darah rendah (hipotensi).  

“Kondisi tersebut bisa menimbulkan sejumlah gejala, seperti pusing dan sakit kepala, kelelahan, mual dan pada kondisi yang lebih serius dapat mengalami pingsan atau kehilangan kesadaran,” tutup ulasan Tim Siloam Hospital.

Ikuti Kami :
Posted in

BERITA LAINNYA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *