Satu Dekade Sedekah Buku Indonesia Gelorakan Literasi hingga ke Pelosok Negeri

Ahmad Riyadi
Tim Sedekah Buku Indonesia (SBI) menyerahkan donasi buku kepada sejumlah warga di Flores, Nusa Tenggara Timur. (Foto: Dok. Sedekah Buku Indonesia)
Tim Sedekah Buku Indonesia (SBI) menyerahkan donasi buku kepada sejumlah warga di Flores, Nusa Tenggara Timur. (Foto: Dok. Sedekah Buku Indonesia)

Bandung, Quarta.id- Acara Trip and Talks yang berlangsung 11-14 Januari 2024 di Yogyakarta, menandai 10 tahun perjalanan Sedekah Buku Indonesia (SBI), gerakan sosial yang memiliki visi meningkatkan literasi masyarakat Indonesia, terutama di wilayah pelosok.

Trip and Talks yang dikemas rekreatif dengan tetap menyisipkan unsur edukasi di dalamnya, sekaligus menjadi refleksi 10 tahun Sedekah Buku Indonesia yang dilakoni atas dasar passion, namun tetap mengandung tujuan mulia sebagai sebuah gerakan sosial.

Sepuluh tahun yang penuh warna, sebagaimana lazimnya aktivitas sosial berbasis swadaya yang kerap dilakukan dengan resources yang sangat minim, seperti itulah yang dirasakan SBI dalam rentang waktu tersebut.  

BACA JUGA: Yuk, Kenali Forest Restoration Project: Aksi Tanam Pohon Spesies Langka di Hutan Sumatra

Cerita 10 tahun jatuh bangun SBI melewati perjalanan penuh dinamika, memfasilitasi donatur, melakukan pemetaan sasaran program, merekrut relawan dan mendistribusikan donasi hingga ke titik sasaran, dimulai pada 2014 silam.

Berawal dari pengalaman personal founder sedekah Buku Indonesia, Nur Anugerah saat akan diwisuda sebagai sarjana S2 psikologi pada sebuah perguruan tinggi di Kota Kembang, Bandung, tempat dimana SBI diinisiasi.

“Entahlah, tapi gelar sebagai seorang sarjana psikologi rasa-rasanya belum lengkap sebagai  sebuah pencapaian, seperti ada yang kosong,” ungkap Ugha sapaan akrab Nur Anugerah ketika berbincang dengan Quarta.id, Selasa (23/1/2024).

BACA JUGA: Cara Unik Komunitas Lingkungan di Selayar Kampanyekan Kantong Belanja Ramah Lingkungan

Rasa hampa itu terus menjadi beban pikiran pada masa-masa setelah wisuda, sampai Ugha kemudian melihat tumpukan buku koleksi miliknya yang tentu rata-rata adalah buku psikologi.

“Kenapa tidak buku-buku itu kemudian didonasikan ke orang-orang yang mungkin membutuhkan,” kenang Ugha.

Jadilah lokasi KKN salah seorang kerabat Ugha di Enrekang, Sulawesi Selatan sebagai pilot project dari Sedekah Buku Indonesia. Diikuti dengan program  yang sama pada kesempatan berikutnya.

Di tahun pertama, kurang lebih  25 program donasi buku yang bisa dilakukan oleh Sedekah Buku Indonesia. “Percobaan yang menjadi titik awal SBI berkembang menjadi gerakan sosial dengan skala yang lebih besar, melibatkan keberadaan relawan dan donatur dari berbagai pihak,” ungkap Ugha.

Total selama 10 tahun perjalanan Sedekah Buku Indonesia, telah tersalur sebanyak 30.000 buku dengan sasaran program mencpai 176 titik, tersebar di berbagai wilayah nusantara.

BACA JUGA: Selayar Green Festival Dorong Anak Muda Lebih Peduli Lingkungan

Mengusung spirit Teman Literasi, dalam perjalanannya, SBI yang sekarang bernaung di bawah Yayasan Generasi Cahaya Kebaikan, terus berupaya memberdayakan perpusatakaan di daerah, taman baca,  panti asuhan, hingga lapas bahkan personal dengan tetap melewati proses kurasi.

10 tahun perjalanan SBI tentu bukan waktu yang pendek untuk sebuah social activation yang dijalankan dengan segala keterbatasan. Namun, niat baik akan selalu menemukan jalannya.

Nur Anugerah yang juga mengelola social enterprise Generasi Cakap, selalu memperoleh dukungan para relawan yang bergerak tanpa pamrih. Salah satunya adalah Oktavia Melania Putri, volunteer di SBI yang diamanahi sebagai social project officer.

BACA JUGA: Gandeng Komunitas Lokal, Universitas Nasional Gelar Ecobrick Fest di Kepulauan Selayar

“SBI adalah ladang amal dan ladang pengabdian untuk siapa saja yang terlibat didalamnya, baik diri saya pribadi, donatur dan elemen lain untuk berkontribusi dan berdampak pada kemaslahatan,” ucapnya pada perbincangan dengan Quarta.id melalui teleconference.

Senada dengan Melania, Ugha memberikan closing statement bahwa hidup yang bermanfaat adalah hidup yang selalu menebarkan nilai-nilai baik, dan SBI akan selalu hadir untuk menyebar virus kebaikan, bahkan ketika buku suatu waktu akan tergantikan oleh medium yang lain.

“Intinya adalah dorongan aktivitas membaca sebagai kebutuhan, entah melalui buku konvensional atau digital, SBI nantinya akan tetap hadir dan beradaptasi dengan situasi dan dinamika yang ada,” tutup Ugha.

Sedekah Buku Indonesia

Sekretariat: Jl. Semarang No. 17 , Antapani, Bandung, Jawa Barat

Kontak Kerjasama: 081770551050

Ikuti Kami :
Posted in

BERITA LAINNYA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *