Tiga Negara Eropa Resmi Akui Negara Palestina, Menlu Norwegia: Tonggak Sejarah!

Al-Qadri Ramadhan
Menteri Luar Negeri Norwegia Espen Barth Eide (kanan) saat bertemu dengan PM Palestina Mustafa, untuk menyerahkan dokumen pengakuan Norwegia terhadap Negara Palestina. (Foto: X/@EspenBarthEide)
Menteri Luar Negeri Norwegia Espen Barth Eide (kanan) saat bertemu dengan PM Palestina Mustafa, untuk menyerahkan dokumen pengakuan Norwegia terhadap Negara Palestina. (Foto: X/@EspenBarthEide)

BARCELONA, Quarta.id– Spanyol, Norwegia dan Irlandia secara resmi mengakui negara Palestina pada Selasa (28/5/2024).

Pengakuan tiga negara Eropa Barat ini menjadi tonggak sejarah bagi perjuangan bangsa Palestina dalam upaya membebaskan diri dari cengkeraman penjajah Israel.

Israel mengecam langkah diplomatik ketiga negara karena menilai tidak akan berdampak langsung pada perang sengit di Gaza.

BACA JUGA: Bantu Warga Palestina, PMI Kirim 500 Unit Tenda Keluarga untuk Pengungsi Rafah

Dilansir Time, Perdana Menteri Soanyol Pedro Sánchez mengatakan, Kabinet Spanyol akan mengakui negara Palestina pada pertemuan Selasa pagi.

“Ini adalah keputusan bersejarah yang memiliki satu tujuan, yaitu membantu Israel dan Palestina mencapai perdamaian,” kata Sánchez, yang berdiri di gerbang istana perdana menteri di Madrid, dalam pidatonya yang disiarkan televisi, dikutip di laman time.com, Selasa (28/5/2024).

Menteri Luar Negeri Norwegia Espen Barth Eide mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa selama lebih dari 30 tahun, Norwegia telah menjadi salah satu pendukung terkuat negara Palestina.

“Hari ini, ketika Norwegia secara resmi mengakui Palestina sebagai sebuah negara, merupakan sebuah tonggak sejarah dalam hubungan antara Norwegia dan Palestina,” ujarnya.

BACA JUGA: Palestina Menang Telak di Majelis Umum PBB, 143 Negara Dukung Hak dan Keistimewaan Diperluas

Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz mengecam Spanyol dengan mengatakan bahwa pemerintah Sánchez “terlibat dalam menghasut genosida terhadap orang Yahudi dan kejahatan perang.”

Meskipun banyak negara telah mengakui negara Palestina, namun belum ada satu pun negara besar di Barat yang mengakuinya. Meski begitu, kepatuhan tiga negara Eropa pada kelompok tersebut merupakan kemenangan bagi upaya Palestina dalam dunia opini publik.

Hubungan antara Uni Eropa (UE) dan Israel telah merosot seiring dengan pengakuan diplomatik dari dua anggota UE, dan Spanyol pada hari Senin bersikeras bahwa UE harus mengambil tindakan terhadap Israel atas serangan mematikan yang terus berlanjut di kota Rafah di Gaza selatan.

BACA JUGA: Lebih 100 Gerai KFC di Malaysia Tutup Imbas Gerakan Boikot Produk Israel

Setelah pertemuan para menteri luar negeri UE pada hari Senin, Menteri Luar Negeri Irlandia Micheál Martin mengatakan, “untuk pertama kalinya pada pertemuan UE, secara nyata, saya telah melihat diskusi signifikan mengenai sanksi” terhadap Israel.

Norwegia, yang bukan anggota UE namun sering menyelaraskan kebijakan luar negerinya dengan blok tersebut, menyerahkan dokumen diplomatik kepada pemerintah Palestina pada akhir pekan sebelum pengakuan resminya.

BACA JUGA: Iran Lancarkan Serangan Militer ke Israel, Ini Respons Netanyahu dan Presiden AS Joe Biden

Pada saat yang sama, kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell mendukung Pengadilan Kejahatan Internasional (ICC), yang jaksa penuntutnya sedang meminta surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan lainnya, termasuk para pemimpin kelompok militan Hamas.

Deklarasi resmi dan perselisihan diplomatik yang diakibatkannya terjadi setelah tujuh bulan perang sengit yang dilancarkan Israel melawan Hamas di Gaza menyusul serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober 2023 di mana militan menyerbu perbatasan Gaza menuju Israel, menewaskan 1.200 orang dan menyandera sekitar 250 orang.

Serangan udara dan darat Israel telah menewaskan 36.000 warga Palestina.

Ikuti Kami :
Posted in

BERITA LAINNYA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *