Indonesia Dorong Negara Lain Tiru Spanyol, Norwegia, dan Irlandia yang Resmi Akui Negara Palestina

Al-Qadri Ramadhan
Menlu RI Retno Marsudi saat mengikuti pertemuan antara beberapa negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dengan beberapa negara anggota Uni Eropa (UE) dan negara eropa lainnya di Brussel, Belgia (26/5/2024). (Foto: kemlu.go.id)
Menlu RI Retno Marsudi saat mengikuti pertemuan antara beberapa negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dengan beberapa negara anggota Uni Eropa (UE) dan negara eropa lainnya di Brussel, Belgia (26/5/2024). (Foto: kemlu.go.id)

Brussels, Quarta.id- Indonesia menyambut baik keputusan Irlandia, Spanyol dan Norwegia yang mengakui Negara Palestina. Pengakuan resmi ketiga negara Eropa Barat tersebut atas Negara Palestina dilakukan pada Selasa (28/5/2024).

Dikutip di akun X/Twitter Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (@Kemlu_RI), pengakuan ketiga negara tersebut disebut memiliki arti penting untuk mewujudkan solusi dua negara.

BACA JUGA: Tiga Negara Eropa Resmi Akui Negara Palestina, Menlu Norwegia: Tonggak Sejarah!

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi disebutkan bertemu dengan Menlu Norwegia, Irlandia dan Spanyol di Brussels (26-27/5).

“Indonesia mendorong negara lain untuk mengakui Negara Palestina,” demikian pernyataan Kemlu RI dikutip Selasa (28/5/2024)..

Sementara itu, Menlu RI Retno Marsudi mendesak negara-negara Eropa untuk mendorong implementasi two-state solution guna mengatasi konflik Palestina-Israel.

BACA JUGA: Palestina Menang Telak di Majelis Umum PBB, 143 Negara Dukung Hak dan Keistimewaan Diperluas

Desakan itu disampaikan Menlu Retno dalam pertemuan antara beberapa negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OIC) dengan beberapa negara anggota Uni Eropa (UE) dan beberapa negara eropa lainnya di Brussel, Belgia (26/5/2024).

“Pertemuan ini sangat penting artinya di tengah semakin memburuknya situasi di Palestina dan semakin tidak iindahkannya keputusan-keputusan Mahkamah Internasional oleh Israel. Pertemuan tersebut saya gunakan untuk melakukan appeals terhadap negara-negara Eropa agar two-state solution dapat diimplementasikan,” kata Menlu Retno dalam pernyataan persnya dikutip di laman kemlu.go.id, Selasa (28/5/2024).

BACA JUGA: Dukung Rakyat Palestina, Kanada Stop Penjualan Senjata ke Israel

Dalam pertemuan tersebut, Menlu  Retno menyampaikan tiga appeals (seruan).

Pertama, gencatan senjata segera dan secara permanen harus terus didorong. Semua pihak harus berusaha agar Israel mematuhi keputusan Mahkamah Internasional dan menghentikan aksi militer di Rafah agar pengiriman bantuan kemanusiaan dapat dilakukan. 

“Dalam kaitan ini, saya menekankan peran Dewan Keamanan PBB menjadi sangat penting. Hal ini sengaja saya sampaikan mengingat beberapa negara yang hadir dalam pertemuan adalah anggota Dewan Keamanan PBB, seperti Inggris, Algeria, UAE dan Slovenia,” kata Menlu.

BACA JUGA: Anggota Angkatan Udara AS Bakar Diri di Depan Kedutaan Israel sambil Teriak “Bebaskan Palestina!”

Kedua, terus memberikan dukungan kepada UNRWA karena peran UNRWA sangat penting untuk mencegah situasi kemanusiaan semakin memburuk.

Ketiga, pentingnya pengakuan terhadap Palestina dan dukungan untuk keanggotaan Palestina di PBB. Semua negara perlu menggunakan pengaruh masing-masing agar veto mengenai keanggotaan Palestina di PBB tidak terjadi lagi di DK PBB. Keanggotaan Palestina di PBB akan membantu Palestina dalam membangun negaranya.

Selain tiga hal tersebut, Menlu juga menekankan pentingnya kesatuan Palestina dan mendukung reformasi yang dilakukan pemerintah Palestina karena hal ini akan berkontribusi mewujudkan two-state solution.

Ikuti Kami :
Posted in

BERITA LAINNYA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *