JAKARTA, Quarta.id- Palang Merah Indonesia (PMI), bekerja sama dengan lembaga kemanusiaan lokal di Palestina, mengirimkan bantuan kemanusiaan berupa 500 unit tenda untuk pengungsi di Gaza.
Ketua Umum Palang Merah Indonesia M. Jusuf Kalla mengatakan saat ini pengungsi Palestina memerlukan tenda untuk tempat tinggal sementara.
“Kebutuhan tenda keluarga menjadi sangat prioritas, di samping kebutuhan pangan, air minum, dan pakaian,” kata Ketum PMI Jusuf Kalla dikutip dari pmi.or.id, Kamis (20/6/2024).
BACA JUGA: Konflik Israel-Palestina, Pengamat: Berpeluang Beri Dampak Buruk bagi Ekonomi Indonesia
Laman yang sama menulis, saat ini pengungsi di Gaza banyak yang terpaksa tidur di jalan-jalan dan tempat terbuka. Sebagian pengungsi lainnya tidur di bawah puing puing reruntuhan bangunan yang hancur. Kondisi ini sangat tidak aman dan mengkhawatirkan bagi keselamatan pengungsi.
“Kita tetap harus berupaya agar bantuan kebutuhan dasar para pengungsi, seperti bahan pangan, minuman dan penampungan sementara berupa tenda keluarga ini dapat didorong segera ke warga di pengungsian. Oleh karena itu, PMI berharap semua pintu akses bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza dibuka secara permanen,” ujar Jusuf Kalla.
Jusuf Kalla mengatakan jadi tanggung jawab semua pihak untuk menyelamatkan kehidupan warga Palestina yang terdampak langsung perang yang berkepanjangan. Walaupun situasi di Gaza, Palestina, terus memburuk, JK meminta agar bantuan kemanusiaan tidak boleh terhenti dan harus tetap berjalan.
BACA JUGA: Indonesia Dorong Negara Lain Tiru Spanyol, Norwegia, dan Irlandia yang Resmi Akui Negara Palestina
Diketahui, PMI bekerja sama dengan Bulan Sabit Merah Mesir, Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS), dan Mitra kemanusiaan Lokal PMI terus melanjutkan beberapa pengadaan barang bantuan, antara lain bahan pangan, tenda keluarga, pakaian, obat obatan, hygiene kits, dan peralatan kesehatan melengkapi bantuan kemanusiaan yang telah disalurkan sebelumnya.
Kepala Markas Pusat PMI Arifin Muh Hadi yang tengah berada di Propinsi Ismailiyah menyatakan bantuan tenda 500 unit dengan bobot 40 ton ini diangkut ke perbatasan Mesir dengan Gaza, menggunakan 3 truk kontainer. Setiap unit tenda ini berukuran 4×4 meter ini dapat menampung 1 keluarga untuk jumlah maksimal 4-5 anggota keluarga.
BACA JUGA: Tiga Negara Eropa Resmi Akui Negara Palestina, Menlu Norwegia: Tonggak Sejarah!
Tenda-tenda keluarga bantuan PMI ini telah dilengkapi tools kits, sehingga warga pengungsi dapat mendirikan tenda secara mandiri maupun dengan fasilitasi Tim Bulan sabit Merah Mesir ataupun Bulan Sabit Merah Palestina.
Pada Juni 2024 ini, PMI juga sedang memproses pengadaan tenda 500 unit lagi, sehingga nantinya paling tidak pada akhir Juni ini PMI berharap jumlah tenda yang diperuntukkan bagi pengungsi Palestina mencapai 1.000 unit.
Arifin menjelaskan saat ini akses masuk ke Gaza melalui penyeberangan pintu Rafah masih belum dibuka, tapi dari hasil koordinasi dengan Tim Logistik Bulan Sabit Merah Mesir, ada rute lain yang dapat dilewati dengan jumlah sangat terbatas, yaitu melalui penyeberangan Karam Abu Salem.
BACA JUGA: Palestina Menang Telak di Majelis Umum PBB, 143 Negara Dukung Hak dan Keistimewaan Diperluas
“Kami berharap 500 unit tenda bantuan masyarakat Indonesia melalui PMI ini nantinya dapat masuk ke Gaza melalui pintu Abu Salam ini,” kata Arifin.
Mnurut Arifin, saat ini masih ada ribuan truk kontainer bantuan kemanusiaan yang antre menunggu izin masuk ke Gaza.
Direktur Operasi dan Layanan Medis kesehatan Bulan Sabit Merah Mesir Dr. Ahmad Meligi mengkonfirmasi bahwa kebutuhan tenda keluarga sangat mendesak. Diperlukan sebanyak lebih dari 310 ribu tenda keluarga untuk memenuhi hunian darurat bagi lebih dari 1,4 juta jiwa pengungsi.
Diketahui, penyerangan IDF ke kamp-kamp pengungsian warga Gaza menyebabkan kerusakan tenda tenda dan fasilitas penampungan darurat.