Wings Air Kembali Buka Penerbangan ke Kepulauan Selayar, Ini Rekomendasi Objek Wisata Ikonik di Bumi Tanadoang

Ahmad Riyadi
Armada Wings Air. (Dok: Lion Air Group)
Armada Wings Air. (Dok: Lion Air Group)

SELAYAR, Quarta.id- Maskapai penerbangan Wings Air mengumumkan Kembali dibukanya rute yang menghubungkan Kota Makassar dan Bandara H. Aroeppala di Padang, Kepulauan Selayar.

Pengumuman resmi tersebut dipublikasi pada Selasa (21/1/2025) melalui akun Instagram @wingsairid.

“Mulai 20 Februari 2025, Wings Air mengoperasikan kembali rute penerbangan intra–Sulawesi Selatan yang menghubungkan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar (UPG) dengan Bandara H. Aroeppala Selayar (KSR),” bunyi publikasi dimaksud.

BACA JUGA: Dorong Akselerasi Sektor Pariwisata, Kemitraan Pemda dan Maskapai Dinilai Jadi Salah Satu Solusi

“Penerbangan ini akan dilayani menggunakan pesawat ATR 72 berkapasitas 72 kursi kelas ekonomi yang cocok untuk melayani rute langsung secara point to point.,” lanjut akun maskapai yang dinaungi Lion Group itu.

Sebelumnya, rute penerbangan dari Makassar ke Kepulauan Selayar sempat vakum sejak 2023. Terakhir, akses trasnportasi udara ke Bumi Tanadoang, julukan Kepulauan Selayar dilayani oleh maskapai Susi Air.

Terbukanya kembali akses penerbangan dari Makassar, menjadi kesempatan buat wisatawan yang ingin menjajaki keindahan salah satu kabupaten di Sulawesi Selatan tersebut.

Taman Nasional Taka Bonerate

Sebagai salah satu destinasi wisata, Taman Nasional Takabonerate merupakan taman laut yang memiliki karang atol terbesar ketiga di dunia setelah Kwajifein di Kepulauan Marshal dan Suvadiva di Kepulauan Maldives.  

Luas atol tersebut sekitar 220.000 hektar dengan terumbu karang yang tersebar datar seluas 500 kilometer persegi.

Di Taka Bonerate, ada 261 jenis terumbu karang yang telah teridentifikasi dari 17 famili.

Terumbu karang yang sudah teridentifikasi di antaranya Pocillopora eydouxi, Montipora danae, Acropora palifera, Porites cylindrica, Pavona clavus dan Fungia concinna

BACA JUGA: Asyiknya Bermain dengan Bayi Hiu di Pulau Tinabo Kepulauan Selayar

Ikan hias dan berbagai hewan laut yang mengelilingi terumbu karang tersebut, tidak salah jika Taka Bonerate kerap disebut sebagai surga alam bawah laut.

Sebagian besar jenis karang di Taka Bonerate telah membentuk terumbu karang atol (barrier reef) dan terumbu tepi (fringing reef),.

Destinasi Island Hoping Bahuluang-Tambolongan-Polassi

Bahuluang, Tambolongan dan Polassi adalah tiga pulau yang terdapat di Kecamatan Bontosikuyu, Kepulauan Selayar.

Ketiga pulau ini berada dalam satu kawasan sehingga dinilai cocok untuk aktivitas island hoping.

Island hoping adalah egiatan wisata dengan berpindah dari satu pulau ke pulau lainnya dalam waktu yang singkat.

Di Pulau Bahuluang terdapat beberapa spot wisata pantai dengan pasir putih yang membentang dan air lautnya yang jernih.

Salah satu yang menjadi primadona wisatawan adalah kehadiran pulau karang.

Pulau Karang di Bahuluang terbentuk dari gumpalan karang yang membentuk daratan berukuran kecil, dikelilingi oleh air yang jernih dengan gradasi biru kehijau-hijauan.

Sementara itu, di Pulau Polassi, ada Bukit Nane yang kerap disejajarkan dengan keindahan Pulau Padar di NTT.

Bukit dengan topografi lancip dan pasir putih disekelilingnya ini adalah garansi bagi penikmat wisata bahari.

Puncak Bukit Nane kerap menjadi spot untuk mengabadikan aktivitas liburan pengunjung dengan foto ataupun video.

Berlatar bukit dan hamparan laut serta pasir putih di kejauhan, menjadi jaminan hasil dokumentasi yang ciamik.

Di Pulau Tambolongan, pesonanya kurang lebih sama dengan Polassi dan Bahuluang. Di Pulau ini, hamparan pasir putih, barisan pohon kelapa dan lautnya yang jernih, menawarkan sensasi tak terlupakan untuk liburan para traveler.

Menuju ke tiga pulau ini, membutuhkan lama perjalanan sekitar 40 menit dari Benteng, Ibu Kota Kepulauan Selayar ke Appatanah, sebelum melanjutkan perjalanan dengan perahu yang disewakan oleh penduduk setempat selama kurang lebih 30 menit.

Perkampungan Tua Bitombang dan Gantarang Lalang Bata

Di Kepulauan Selayar ada dua perkampungan yang diberi label sebagai kampung tua. Yang pertama adalah Kampung Tua Bitombang, kemudian Kampung Tua Gantarang Lalang Bata.

Kedua kampung ini hadir dengan latar belakang cerita yang berbeda sehingga memperoleh julukan sebagai kampung tua.

Gantarang Lalang Bata yang terdapat di Kecamatan Bontomanai merupakan lokasi dari masjid yang diklaim sebagai yang tertua di Sulawesi Selatan.

BACA JUGA: Masjid Tua Gantarang Lalang Bata dan Sejarah Masuknya Islam di Kepulauan Selayar

Kehadirannya sudah ada sejak abad ke-16, lebih tua dibandingkan Masjid Katangka di Kabupaten Gowa.

Kampung Tua Bitombang sendiri identik dengan kehadiran rumah-rumah tua bertiang tinggi yang pada beberapa rumah menjulang hingga 15 meter.

Tiang-tiang rumah sebagian sudah ditumbuhi tai angin atau kayu angin, menandakan usia bangunan yang telah memasuki hitungan abad.

Dua perkampungan ini berada pada kecamatan yang berbeda. Kampung Tua Gantaranag Lalang Bata berada di Bontomanai, sementara Kampung Tua Bitombang adanya di Kecamatan Bontoharu.

Keduanya dapat diakses dari Kota Benteng dengan lama perjalanan selama 30 menit.

Ikuti Kami :
Posted in

BERITA LAINNYA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *