Puluhan Orang Meninggal akibat Banjir Bandang dan Lahar Dingin Terjang Sumbar, Korban Terus Bertambah

Al-Qadri Ramadhan
Pemandangan dari udara menggunakan drone menunjukkan kerusakan parah di sekitar aliran Sungai Malana atau Lona, di Simpang Manunggal, Kecamatan Lima Kaum, Kabupaten  Tanah Datar, Sumatera Barat.  Sungai ini berhulu di Gunung Marapi  (Foto: BPBD Tanah Datar)
Pemandangan dari udara menggunakan drone menunjukkan kerusakan parah di sekitar aliran Sungai Malana atau Lona, di Simpang Manunggal, Kecamatan Lima Kaum, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Sungai ini berhulu di Gunung Marapi (Foto: BPBD Tanah Datar)

PADANG, Quarta.id- – Musibah banjir bandang menerjang tiga wilayah di Sumatera Barat, yakni Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Agam pada Sabtu (11/4/2024) malam.

Korban meninggal dunia akibat bencana di tiga daerah ini mencapai puluhan orang. Khusus di Kabupaten Agam, korban jiwa tercatat menjadi 19 orang berdasarkan laporan yang diterima Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Minggu (12/5/2024) pukul 16:40 WIB.

Sedangkan korban jiwa atas bencana banjir lahar dingin di Tanah Datar hingga Minggu (12/5/2024) pukul 12.00 WIB sebanyak 13 orang. 

BACA JUGA: 8 Hari Gunung Ruang di Level Awas, Wilayah Radius 5 Km Masih Terlarang untuk Warga

Khusus di Agam, bencana banjir bandang terjang wilayah di enam kecamatan.

“Petugas gabungan yang dikoordinasikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam hingga Minggu sore masih melakukan upaya-upaya penanganan darurat bencana,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Ahmad Muhari dikutip di laman bnpb.go.id.

Tim Reaksi Cepat BPBD Kabupaten Agam melaporkan, hingga sore ini sebanyak 159 jiwa telah dievakuasi ke pengungsian yang terletak di dua lokasi, yakni 60 jiwa di SMPN 1 Koto Tuo sebanyak dan 74 jiwa di SD 08 Kubang Putiah Duo Koto Panjang, Nagari Bukik Batabuah. Sementara itu 25 kepala keluarga lainnya diungsikan ke rumah warga.

BACA JUGA: Gunung Ibu Keluarkan Sinar Api dan Petir, Badan Geologi Naikkan Status ke Level Siaga

Banjir bandang dan tanah longsor ini juga menyebabkan kerugian materil. Tercatat sebanyak 193 unit rumah terdampak, sedangkan 72 hektare lahan rusak. 

Hingga saat ini disamping melakukan upaya penanganan darurat, BPBD setempat juga masih terus melakukan pemutakhiran data dampak dari banjir dan tanah longsor tersebut. 

Ikuti Kami :
Posted in

BERITA LAINNYA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *