JAKARTA, Quarta.id– Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, masih menunjukkan aktivitas vulkanik tinggi.
Hingga Selasa (7/5/2024), Gunung berapi ini masih dinyatakan berada pada Level IV atau Awas.
Level Awas ditetapkan sejak 30 April pukul 01.15 WITA. Saat itu gunung tersebut kembali meletus dengan tinggi kolom erupsi mencapai 2.000 meter di atas puncak.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan, pada Selasa (7/5/2024) sampai pukul 06.00 WITA terekam terjadi 7 kali Gempa Tektonik Jauh. Tremor menerus juga masih terekam melalui stasiun RUA4.
BACA JUGA: Korban Erupsi Gunung Ruang Dapat Bantuan Perbaikan Rumah Rp60 Juta
Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 400 m di atas puncak kawah. Asap juga masih teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas sedang – tebal dan tinggi 100 – 700 m di atas puncak.
“Hal ini mengindikasikan aktivitas Gunung Ruang masih tinggi,” demikian pernyataan terbaru PVMBG dikutip dari laman vsi.esdm.go.id, Selasa (5/7/2024).
BACA JUGA: Gunung Ruang Kembali ke Level Awas, Warga di Radius 6 Km Diminta Dievakuasi
Potensi bahaya saat ini berupa erupsi yang menghasilkan awan panas, lontaran material pijar, dan paparan abu vulkanik yang bergantung pada arah dan kecepatan angin serta lahar bila hujan deras turun di sekitar Gunung Ruang.
“Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental, aktivitas vulkanik Gunung Ruang masih tinggi dan ditetapkan padaLevel IV (AWAS),” lanjut PVMBG.
Menyusul status Awas tersebut, PVMBG merekomendasikan sejumlah hal antara lain, masyarakat di sekitar Gunung Ruang dan pengunjung atau wisatawan agar tetap waspada dan tidak memasuki wilayah radius 5 kmdari pusat kawah aktif Gunung Ruang.
“Masyarakat yang bermukim pada wilayah Pulau Tagulandang yang berada dalam radius 5 km agar segera dievakuasi ke tempat aman di luar radius 5 km,” lanjut PVMBG dalam rekomendasinya.
BACA JUGA: 9.000 Warga Pulau Tagulandang Diungsikan Pakai Kapal, Evakuasi Butuh Waktu Tiga Hari
Sedangkan masyarakat di Pulau Tagulandang, khususnya yang bermukim di dekat pantai, agar mewaspadai potensi lontaran batuan pijar dan luruhan awan panas (surge).
“Tingkat aktivitas Gunung Ruang akan dievaluasi kembali secara berkala, maupun jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan. Tingkat aktivitas dianggap tetap jika evaluasi berikutnya belum diterbitkan,” tandas PVMBG.