JAKARTA, Quarta.id– Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi meyampaikan nasihat menohok kepada pengurus dan kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Ini berkaitan dengan keyakinan pengurus elite PSI bahwa partai mereka akan lolos ke parlemen.
Padahal, hasil quick count dan real count Komisi Pemilihan Umum (KPU) menunjukkan partai yang dipimpin anak Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep, tersebut tidak memenuhi syarat lolos parliamentary threshold (PT) yakni harus mendapat 4% suara sah
BACA JUGA: Hasil Quick Count: PSI Kembali Gagal Masuk DPR Senayan, Perolehan Suara Hanya Lebih 2%
“Mending PSI menerima kenyataan dengan lapang dada. Ketimbang lolos PT tapi malah menimbulkan delegitimasi terhadap hasil Pemilu 2024,” ujar Burhan melalui X/Twitter, Senin (26/2/2024).
Pernyataan Burhan merespons isi berita di sebuah media di mana pengurus PSI menyatakan tetap optimistis akan lolos ke Senayan.
BACA JUGA: Hasil Quick Count: PDIP Hattrick, Tiga Kali Beruntun Jadi Pemenang Pileg
Hasil quick count Charta Politika menunjukkan PSI hanya meraih 2,96% suara. Sedangkan pada quick count Indikator Politik Indonesia, partai yang dipimpin putra Presiden Jokowi Kaesang Pangarep itu hanya meraih 2,83%.
PSI yang berdiri pada 16 November 2014 untuk kedua kalinya gagal melenggang ke Senayan. Pada Pemilu 2019, PSI hanya meraih suara 1,89%.
BACA JUGA: Mahfud MD Sebut Presiden Tak Akan Lolos Sanksi Pidana Angket meski Telah Lengser
Partai nonparlemen lainnya yang juga terancam gagal menempatkan wakilnya di Senayan adalah Perindo, Partai Buruh, Partai Gelora, Partai Kebangkitan Nusantara, Partai Hanura, Partai Garuda, Partai Bulan Bintang, dan Partai Umat.