Peringati 123 Tahun Kelahiran Bung Karno, Sekjen PDIP: Arah Bangsa Makin Jauh dari Cita-cita Proklamasi

Al-Qadri Ramadhan
Memperingati 123 tahun kelahiran Bung Karno, PDI Perjuangan menampilkan poster yang memuat gambar buku "Di Bawah Bendera Revolusi" karya Ir Soekarno. (Foto: X/@PDI_Perjuangan)
Memperingati 123 tahun kelahiran Bung Karno, PDI Perjuangan menampilkan poster yang memuat gambar buku "Di Bawah Bendera Revolusi" karya Ir Soekarno. (Foto: X/@PDI_Perjuangan)

JAKARTA, Quarta.id- Hari ini 123 tahun silam, tepatnya 6 Juni 1901,  Soekarno lahir di Peneleh Surabaya, Jawa Timur.

Soekarno yang akrab dengan sapaan Bung Karno merupakan proklamator serta presiden pertama Republik Indonesia. Bung Karno dikenal sebagai sosok yang tegas dan pemikir hingga mencetuskan beberapa buku karyanya. 

Mengenang 123 tahun kelahiran Bung Karno. Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, ide, gagasan, pemikiran, cita-cita, dan perjuangan Bung Karno masih selalu relevan bagi Indonesia dan dunia.

BACA JUGA: NasDem Usung Putra Presiden Habibie di Pilkada Jawa Barat, Pengamat: Pilihan Cerdas!

Pemikiran Bung Karno disebutnya berakar dari falsafah pembebasan petani, nelayan, dan buruh serta seluruh lapisan masyarakat terjajah yang hidupnya semakin ditinggalkan.

“Semoga peringatan 123 tahun kelahiran Bung mendorong tekad pelurusan arah masa depan bangsa yang makin jauh dari cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945, baik dalam sistem politik, ekonomi, hukum, budaya, maupun politik luar negeri,” ujar Hasto melalui unggahan akun X @PDI_Perjuangan, Kamis (6/6/2024).

BACA JUGA: Viral, Debat Pandji dengan Host Podcast yang Dukung Dinasti Politik dan Klaim sebagai Asian Values

Sementara itu, Ketua DPP PDI Perjuangan Olly Dondokambey menyebut Juni adalah momentum membumikan Pancasila di Bulan Bung Karno. 

“Skala prioritas pembumian Pancasila saat ini adalah masalah keadilan, yakni keadilan ekonomi, politik dan pentingnya kesetaraan warga negara,” ujarnya di kutip di akun X yang sama.

BACA JUGA: ICW-KontraS: Pemilu 2024 Terburuk Sejak Era Reformasi, Tangan Presiden Jokowi Berperan

Olly mengatakan, 1 Juni 1945 adalah lahirnya Pancasila, sedangkan 6 Juni 1901 kelahiran Bung Karno, dan 21 Juni 1970 adalah wafatnya Bung Karno.

“Berbagai kegiatan dilakukan mulai dari diskusi tentang bagaimana Pancasila dijabarkan dalam kebijakan pemerintahan, berbagai kegiatan kebudayaan, olah raga, seni, lomba karya tulis serta festival desa dan lainnya. Kegiatan ini melibatkan anak-anak muda,” ujarnya.

Mantan gubernur Sulawesi Utara ini menyebut Pancasila selalu relevan dengan kondisi bangsa dan perkembangan dunia yang begitu cepat. “Bagi para pemuda, Pancasila mengandung spirit untuk kuasai iptek, riset dan inovasi bagi kemajuan bangsa,” tandasnya. 

Sent from my iPhone

ReplyForwardAdd reaction

Ikuti Kami :
Posted in

BERITA LAINNYA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *