H-3 Pemilu 2024, 26 Provinsi Berpotensi Hujan Sedang hingga Lebat pada Hari Pencoblosan

Arif Kunu
Ilustrasi kondisi cuaca saat hujan. BMKG memprediksi beberapa daerah berpotensi hujan sedang hingga lebat pada hari-H pencoblosan (Foto: unsplash.com/Joy Stamp)
Ilustrasi kondisi cuaca saat hujan. BMKG memprediksi beberapa daerah berpotensi hujan sedang hingga lebat pada hari-H pencoblosan (Foto: unsplash.com/Joy Stamp)

JAKARTA, Quarta.id- Berdasarkan analisis data iklim Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), sekitar lebih dari 55% wilayah Zona Musim Indonesia diprediksikan memasuki puncak musim hujan pada periode bulan Januari – Februari 2024.

Masih berdasarkan analisa BMKG, kondisi dinamika atmosfer di wilayah Indonesia jelang pencoblosan pemilu 2024 masih dapat memicu potensi cuaca signifikan di beberapa wilayah.

BACA JUGA: BMKG Minta Masyarakat Waspadai Cuaca Ekstrem dan Bencana Hidrometeorologi, Ini Penjelasannya!

“Aktivitas Monsun Asia yang masih memicu potensi pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia terutama di bagian tengah dan selatan,” ucap Deputi Bidang Meteorologi BMKG
Guswanto, pada siaran pers yang dipublikasi (8/2/2024) lalu.

Aktifnya gelombang ekuator Rossby dan Kelvin di sekitar wilayah Indonesia bagian tengah dan timur, oleh BMKG disbut turut memicu peningkatan potensi awan hujan.

BACA JUGA: Keseringan Debat Kusir Soal Pilpres di Media Sosial Bisa Ganggu Kesehatan? Ini Kata Ahli

“Terbentuknya pola belokan dan pertemuan angin yang memanjang di wilayah Indonesia bagian Tengah dan Selatan termasuk Sumatra, Jawa, dan Kalimantan sebagai dampak dari penguatan angin Monsun Asia,” lanjut Guswanto.

Berdasarkan kondisi tersebut, sebagian Wilayah yang perlu diwaspadai untuk Potensi Hujan intensitas sedang hingga lebat periode tanggal 09-14 Februari 2024 adalah sebagai berikut:

  1. Sumatra Barat
  2. Jambi
  3. Bangka Belitung
  4. Sumatra Selatan
  5. Bengkulu
  6. Lampung
  7. Banten
  8. DKI Jakarta
  9. Jawa Barat
  10. Jawa Tengah
  11. DI Yogyakarta
  12. Jawa Timur
  13. Kalimantan Barat
  14. Kalimantan Tengah
  15. Kalimantan Timur
  16. Kalimantan Utara
  17. Kalimantan Selatan
  18. Sulawesi Utara
  19. Gorontalo
  20. Sulawesi Tengah
  21. Sulawesi Barat
  22. Sulawesi Selatan
  23. Sulawesi Tenggara
  24. Maluku Utara
  25. Papua Barat
  26. Papua

BMKG meminta semua pihak mengintensifkan koordinasi, sinergi, dan komunikasi antar pihak terkait untuk kesiapsiagaan antisipasi bencana hidrometrorologi.

“Terus memonitor informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG, secara lebih rinci dan detail untuk tiap kecamatan di seluruh wilayah Indonesia, melalui media sosial dan website BMKG,” tutup Guswanto.

Ikuti Kami :
Posted in

BERITA LAINNYA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *