SELAYAR, Quarta.id- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Selatan dan Sulwesi Barat (Sulselbar) terus mengedukasi pentingnya pengelolaan keuangan di level rumah tangga. Salah satunya melalui kegiatan yang dihelat pada Selasa (30/4/2024).
Bertempat di Baruga Dekranasda Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, ratusan peserta yang berasal dari puluhan organisasi wanita di daerah ini, mendapatkan materi terkait pengelolaan keuangan di level rumah tangga.
BACA JUGA: Gen Z dan Milenial Rentan Terjerat Utang Pinjol, Pakar UGM Beri Tips Hindari Gagal Bayar
Hadir sebagai pembicara perwakilan dari OJK Sulselbar, Pegadaian dan Bank Pesisir Tanadoang sebagai representasi lembaga keuangan.
Oleh OJK, Kegiatan ini rutin digelar sebagai bagian dari fungsi lembaga ini dalam mendorong pengelolaan keuangan hingga ke skala terkecil dalam hal ini rumah tangga.
“Perencanaan keuangan, seorang wanita memiliki peran yang sangat strategis dalam keluarga. Sebesar 85% aktivitas belanja keluarga – mulai dari belanja bulanan, pembelian rumah, keputusan pembelian mobil, baju, dan banyak lagi,” tulis laman sikapiuangmu.ojk.go.id.
BACA JUGA: Ayah di Indonesia Kurang Berperan dalam Pengasuhan Anak, UU KIA Mendesak Disahkan
Selanjutnya OJK membeberakan beberapa tips jitu agar ibu rumah tangga memiliki keterampilan dalam pengelolaan keuangan dengan beberapa kiat, diantaranya:
1. Menentukan skala prioritas
Keluarga didorong untuk membedakan antara kebutuhan dan keinginan, dan menyusun skala prioritas tujuan keuangan berdasarkan jangka waktu pemenuhannya seperti jangka pendek untuk kebutuhan belanja bulanan maupun kebutuhan jangka panjang untuk memiliki rumah hunian.
Dalam menyusun tujuan keuangan, seorang wanita juga harus mempertimbangkan sumber keuangan yang dimiliki, baik penghasilan dari suami sebagai pencari nafkah utama maupun penghasilan yang dimiliki oleh seorang istri yang bekerja.
2. Lakukan Pencatatan
Untuk mengelola keuangan antara pemasukan dan pengeluaran agar kondisi dompet tetap sehat, seorang Ibu perlu melakukan pencatatan keuangan.
Dalam hal ini, seorang Ibu yang banyak berperan ketika mengelola uang, perlu mencatat pemasukan dan pengeluaran bulanan bahkan pengeluaran untuk belanja harian juga perlu dicatat.
Dengan melakukan pencatatan keuangan, seorang Ibu dapat mengevaluasi kondisi keuangan dan memastikan jumlah pengeluaran atau belanja yang dilakukan benar-benar sesuai dengan kebutuhan sehingga dapat menghindari pemborosan.
3. Membuat pos keuangan
Seorang Ibu bisa membuat pos-pos pengeluaran dan pemasukan untuk kebutuhan keluarga.
Anggarkan terlebih dahulu sesuai skala prioritas yang sejalan dengan tujuan keuangan seperti hal-hal yang menjadi kebutuhan wajib atau keharusan misalnya uang bulanan untuk belanja makanan, transportasi, listrik, uang jajan sekolah anak, atau cicilan bulanan.
4. Memilih produk keuangan yang tepat
Jika sebelumnya telah menetapkan tujuan keuangan keluarga, seorang Ibu atau Istri juga perlu berperan dalam memilih produk keuangan yang sesuai dengan kebutuhan.
Misalnya seorang Ibu dapat mempertimbangkan memiliki produk asuransi kesehatan untuk mengalihkan risiko kerugian finansial jika dikemudian hari salah satu anggota keluarga jatuh sakit dan memerlukan biaya perawaratan di fasilitas kesehatan yang tidak sedikit nominalnya.
5. Bijak dalam berutang dan investasi
Banyak kasus penipuan akibat pinjaman online ilegal dan investasi bodong yang menimpa Ibu Rumah Tangga dikarenakan kurangnya informasi dan pengetahuan keuangan, sehingga mudah terbujuk proses pinjaman yang mudah atau iming-iming imbal balik investasi yang cepat dan besar.
Berutang dan berinvestasi dapat menguntungkan dan membantu kesehatan keuangan keluarga, akan tetapi hal ini perlu dilakukan dengan lebih bijak dan cermat.