PARIS, Quarta-id– Penyanyi Celine Dion satu di antara bagian gemerlap dan kemegahan upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024.
Hujan deras mengguyur Kota Paris saat upacara pembukaan digelar Sabtu (27/7/2024) dini hari WIB. Ini untuk pertama kalinya upacara pembukaan olimpiade digelar di luar stadion.
Namun, penampilan Celine Dion seolah menghangatkan udara Kota Paris. Celine Dion yang menyanyikan lagu Prancis berjudul “L’hymne à l’amour” menarik perhatian miliaran mata yang menyaksikan upacara pembukaan olimpiade bersejarah tersebut.
BACA JUGA: Parade Atlet di Jantung Kota, Simak Gambaran Kemegahan Pembukaan Olimpiade Paris 2024
Dilansir laman resmi Olimpiade Paris, olympics.com, di balkon Menara Eiffel, dengan cincin Olimpiade ditempelkan di sisi besinya, penyanyi terkenal asal Kanada tersebut menyanyikan lagu untuk lebih dari 300.000 penonton, termasuk sekitar 6.800 atlet.
Celine Dion melakukannya dalam kebangkitan emosionalnya setelah mengalami sakit.
Penampilannya yang bertenaga menandai pertama kalinya diva internasional ini bernyanyi live sejak ia didiagnosis menderita stiff person syndrome atau sindroma kaku pada 2022. Penyakit saraf langka ini menyebabkan kejang otot dan kekakuan pada batang tubuh dan anggota badan.
Parahnya lagi, penyakit ini juga membuat pelantun lagu My Heart Will Go On ini juga sulit mengontrol pita suaranya.
Kembalinya Celine Dion semakin memukau, terutama bagi warga Prancis, lantaran lagu yang dibawakannya tersebut memiliki sejarah dengan warga local.
Sekitar 75 tahun sebelum penampilan Celine Dion di Paris 2024, penyanyi legendaris lainnya, Edith Piaf, membawakan lagu kultus untuk pertama kalinya, dengan emosi yang sama dalam suaranya.
BACA JUGA: Indonesia Gagal Tampil di Olimpiade, Harus Berjuang Empat Tahun Lagi
Ikon Prancis ini menggubah lirik “L’hymne à l’amour” di sebuah rumah yang ia tinggali bersama petinju profesional Prancis-Aljazair dan juara dunia kelas menengah Marcel Cerdan. Lagu tersebut ditulis sebagai penghormatan atas cinta mereka.
Penyanyi dan atlet ini bertemu di New York pada 1948 selama tur Piaf di Amerika Serikat. Cinta pada pandangan pertama dengan cepat menjadi urusan yang penuh badai.
Namun, kisah cinta itu berakhir tragis. Pada 28 Oktober 1949 pesawat Cerdan jatuh di tengah Atlantik. Petinju berusia 33 tahun itu sedang dalam perjalanan ke Amerika Utara untuk menemui Piaf atas permintaannya.
BACA JUGA: Asosiasi Sepakbola Korsel Minta Maaf Gagal ke Olimpiade Usai Ditumbangkan Garuda Muda
Piaf terpuruk dalam kesedihan dan rasa bersalah, yang ia coba redam dengan morfin dan alkohol. Dia tidak pernah pulih dan meninggal beberapa hari sebelum peringatan 14 tahun kematian Cerdan, pada 1963.
Lima kilometer jaraknya dari rumah Piaf menggubah lagu cinta tersebut, Celine Dion kembali mengulangnya, mengembalikan memori warga Paris akan kisah cinta nan indah meski berakhir menyedihkan.