LIMA, Quarta.id– -Perdana Menteri Peru Alberto Otarola pada Selasa (5/3/2024) mengaku telah mengajukan pengunduran diri setelah rekaman audio bocor pada akhir pekan lalu.
Dari rekaman itu Otarola diduga telah menggunakan kekuasaannya untuk membantu seorang wanita untuk mendapatkan kontrak pemerintah yang menguntungkan.
Otarola membantah semua tuduhan tersebut. Dikutip dari Reuters, Otarola mengatakan kepada media bahwa rekaman itu dibuat pada 2021 ketika dia bukan seorang pejabat pemerintah.
BACA JUGA: Presiden Hungaria Mundur Usai Didemo karena Ampuni Pria yang Menutupi Skandal Pedofil
Rekaman tersebut pun diakui dimanipulasi serta diedit sebagai bagian dari konspirasi lawan politiknya.
Dia sebelumnya membantah melakukan kejahatan apa pun setelah rekaman itu dipublikasikan.
Dengan mundurnya Otarola, 18 anggota kabinet lainnya kini juga harus mengundurkan diri menurut hukum Peru.
Presiden Dina Boluarte mempunyai pilihan untuk mengangkat kembali setiap anggota kabinet atau menukar mereka dengan menteri baru.
BACA JUGA: Anggota Angkatan Udara AS Bakar Diri di Depan Kedutaan Israel sambil Teriak “Bebaskan Palestina!”
Audio tersebut, yang dipublikasikan oleh media lokal, terlihat menunjukkan Otarola sedang berbicara dengan seorang perempuan yang kemudian bekerja di berbagai peran pemerintahan.
Otarola kembali lebih awal dari perjalanannya ke Kanada, di mana dia mewakili Peru di konvensi pertambangan.
Sebelumnya pada Selasa (5/3/2024), Menteri Luar Negeri Javier Gonzalez-Olaechea mengatakan bahwa Boluarte akan melakukan perubahan pada kabinetnya sebagai bagian dari “peluncuran kembali kebijakan umum pemerintah.”
BACA JUGA: Nikaragua Seret Jerman ke Mahkamah Internasional karena Dukung Genosida Israel di Gaza
Perombakan kabinet sudah menjadi hal biasa di Peru. Bulan lalu, Boluarte merombak kabinetnya, mengganti empat menteri, termasuk mereka yang mengepalai perekonomian dan pertambangan.
Itu dilakukan seiring upaya negara tersebut untuk mengangkat perekonomiannya keluar dari resesi.