JAKARTA, Quarta.id– Timnas Indonesia pernah menorehkan tinta emas saat bermain di Olimpiade Melbourne 1956. Saat itu Indonesia mencatat prestasi membanggakan karena mampu menahan raksasa Eropa, Uni Soviet dengan skor 0-0.
Kisah 68 tahun silam berpeluang terulang. Syaratnya, Indonesia minimal menempati peringkat ketiga turnamen Piala Asia U-23.
Saat ini Garuda Muda sudah menembus babak perempat final dan akan menghadapi raksasa Asia Korea Selatan pada Jumat (26/4/2024) dini hari pukul 00.30 WIB.
BACA JUGA: Menanti “Sihir” Shin Tae-yong Berlanjut Saat Garuda Muda Tantang Korsel U-23
Jika saja mampu mengalahkan Korea Selatan dan lolos ke semifinal, Garuda Muda sudah di ambang pintu menuju Olimpiade Paris 2024.
Di atas kertas, Korsel jauh mengungguli Indonesia. Dari sisi peringkat FIFA, Korsel berada di peringkat 23. Bandingkan dengan Indonesia yang berperingkat 134.
Korsel juga langganan lolos olimpiade. Sudah sembilan kali beruntun Taeguk Warriors lolos ke olimpiade yang dimulai saat jadi tuan rumah olimpiade pada 1988. Korsel menjadi negara pertama di dunia yang 10 kali beruntun lolos ke olimpiade jika mampu menembus Paris.
Di penyisihan grup Piala Asia U-23, Kosel U-23 juga sangat impresif dengan menang tiga kali, dan tanpa kebobolan.
BACA JUGA: Korsel Incar Rekor 10 Kali Beruntun Lolos Olimpiade, Bakal Digagalkan Garuda Muda?
Namun, kalkulasi di atas kertas tidak selalu paralel dengan kejadian di atas lapangan. Indonesia bisa saja kembali membuat kejutan seperti saat mengandaskan Australia yang berperingkat 24 FIFA dan Yordania yang berperingkat 71 FIFA di babak penyisihan grup.
Pelatih Timnas U-23 Shin tae-yong mengaku siap melakukan yang terbaik saat anak asuhnya berhadapan dengan tim dari negaranya.
Shin mengakui melawan Korsel bukan hal yang diinginkannya dan berharap bisa menghindarinya. Dia lebih memilih Jepang sebagai lawan di perempat final, meski diakui lawan yang sulit.
BACA JUGA: Kabar Baik, Nathan Tjoe-A-On Kembali Akan Perkuat Garuda Muda Lawan Korsel
“Namun tetap saya punya pengalaman melawan mereka saat menjadi pemain ataupun pelatih, Jepang mungkin akan mendominasi, kami bisa mengatasinya. Sebenarnya saya ingin bertemu Korea Selatan itu di final. Itu pemikiran saya sebelum lawan kami ditentukan,” ujar Shin dikutip di laman pssi.org.
Namun, pelatih yang pernah menangani Timnas Korsel selama empat tahun ini siap berlaku profesional dan memberi yang terbaik untuk kemenangan Garuda Muda..
“Saya tidak begitu senang. Ini takdir. Kami akan melakukan yang terbaik untuk besok,” ujarnya, Rabu (24/4/2024).