JAKARTA, Quarta.id- Letusan Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utrara menimbulkan sebaran abu vulkanik yang membahayakan penerbangan.
Karena alasan keselamatan, operasional Bandara Sam Ratulangi di Manado ditutup sementara. Penutupan operasional bandara berlaku sejak Rabu, 17 April pukul 19.26 WITA sampai dengan Kamis 18 April pukul 19.26 WITA.
BACA JUGA: Batik Air Batalkan Penerbangan di Bandara Kuala Lumpur Efek Letusan Gunung Ruang
Penutupan sementara bandara ini akan menyesuaikan dengan situasi dan perkembangan terbaru dari erupsi Gunung Ruang.
“Kami harus melakukan penutupan operasional penerbangan Bandara Samratulangi karena sebaran abu vulkanik yang dapat membahayakan keselamatan penerbangan,” ujar Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VIII Manado, Ambar Suryoko, Kamis (18/4/2024) dikutip dari laman hubud,dephub.go.id.
BACA JUGA: Dampak Erupsi Gunung Ruang, 828 Jiwa Mengungsi ke Tempat Ibadah dan Gedung Kantor Pemerintah
Pihaknya akan terus melakukan monitoring dan pengawasan perkembangan situasi Gunung Ruang dan dampaknya terhadap bandara-bandara di sekitar. Pengamatan lapangan dilakukan dengan interval 30 menit sampai 1 jam sekali pada beberapa titik di sekitar bandara.
“Kejadian ini adalah situasi force majeur, saya berharap masyarakat khususnya calon penumpang dapat memahami jika ada keterlambatan dan pembatalan penerbangan. Saat ini yang terdampak 5 keberangkatan dan 4 kedatangan dengan status delay, cancel dan divert,” ungkapnya.
BACA JUGA: Erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara, Warga Tepi Pantai Diminta Waspadai Potensi Tsunami
Ambar juga menghimbau kepada maskapai penerbangan untuk memberikan kompensasi kepada penumpang yang telah membeli tiket, termasuk opsi full refund, reschedule, ataupun re-route ke bandara terdekat jika seat masih tersedia. Hal ini diharapkan dapat membantu penumpang yang terkena dampak penutupan bandara.
“Kami akan terus memantau situasi dan berkoordinasi dengan stakeholder terkait dalam penanganan force majeure ini agar dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan demi keselamatan, keamanan dan kenyamanan penerbangan,” pungkas Ambar.