Ajak Komunitas Budaya Berkolaborasi, Menbud Ingin Kebudayaan Indonesia Berdaya Saing Global

Al-Qadri Ramadhan
Menteri Kebudayaan Fadli Zon bertemu dengan komunitas budaya dalam rangka berkolaborasi memajukan kebudayaan Indonesia, di Jakarta,. Kamis (21/11/2024). (Foto: kemdikbud.go.id)
Menteri Kebudayaan Fadli Zon bertemu dengan komunitas budaya dalam rangka berkolaborasi memajukan kebudayaan Indonesia, di Jakarta,. Kamis (21/11/2024). (Foto: kemdikbud.go.id)

JAKARTA, Quarta.id– Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon meminta masukan komunitas budaya dalam upaya memajukan kebudayaan Indonesia.

Fadli Zon mengajak para pelaku budaya, seniman, dan budayawan untuk bersama-sama memperkuat ekosistem kebudayaan di Tanah Air.

BACA JUGA: Prabowo Bentuk Kementerian Kebudayaan, Fadli Zon Calon Kuat Menteri

Dia berharap melalui dialog dengan komunitas budaya, berbagai gagasan inovatif dapat diidentifikasi untuk mendukung program kebudayaan pada 2025.

Pertemuan dengan komunitas budaya ini berlangsung Kamis (21/11/2024) di kantor Kemdikbudristek, Jakarta.

“Kita ingin memetakan potensi kolaborasi antara komunitas, asosiasi, dan pelaku budaya. Bersama, kita akan memperkuat kebudayaan bangsa,” ujarnya dilansir laman kemndikbud.go.id, Jumat (22/11/2024).

BACA JUGA: Sah! Presiden Prabowo Lantik 48 Menteri, Ini Susunan Lengkap Kabinet Merah Putih

Menteri Kebudayaan juga mengungkapkan bahwa Kementerian Kebudayaan yang baru berdiri ini berkomitmen untuk menjadi alat yang memfasilitasi dan mendukung perkembangan kebudayaan.

“Kami ini alat. Alat ini harus diperalat, supaya kebudayaan kita maju. Kami ingin bergerak bersama masyarakat, menyatukan semua elemen untuk memajukan kebudayaan nasional,” kata politikus Partai Gerindra tersebut.

BACA JUGA: Indonesian Heritage Agency Diluncurkan, Ikhtiar Merawat dan Memanfaatkan Kekayaan Budaya Bangsa

Selain itu, Menteri Kebudayaan menyoroti pentingnya kekayaan budaya Indonesia yang luar biasa. Ia menyebutkan bahwa Indonesia memiliki warisan budaya yang sangat kaya, yang tidak hanya sekadar “diversity”, tetapi “megadiversity”.

Fadli juga mengutip Pasal 32 Undang-Undang Dasar 1945 yang menegaskan kewajiban negara untuk memajukan kebudayaan nasional dan menjaga keberagaman budaya bangsa. “Kekayaan budaya ini adalah national treasure yang harus kita perkuat dan apresiasi bersama-sama,” tegasnya.

BACA JUGA: Pidato Perdana Presiden Prabowo, Singgung Pemimpin yang Utamakan Kerabat dan Ikan Busuk Dimulai dari Kepala

Dalam kesempatan tersebut, Menteri juga mengumumkan bahwa jumlah Intangible Cultural Heritage atau Warisan Budaya Tak Benda Indonesia kini telah mencapai 2.213, dengan 13 di antaranya terdaftar di UNESCO, termasuk Wayang, Keris, Batik, dan Gamelan. Ia juga menambahkan bahwa pemerintah akan terus berupaya untuk mendaftarkan lebih banyak lagi warisan budaya Indonesia ke UNESCO.

“Ini adalah langkah besar untuk memastikan bahwa kebudayaan Indonesia tidak hanya dikenal di dalam negeri, tetapi juga di kancah dunia,” katanya.

BACA JUGA: Tantangan Sepekan 1 Buku, Upaya Mengajak Anak Indonesia Gemar Membaca

Selain Menteri Kebudayaan, kegiatan Ngopi Pagi didampingi oleh Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha Djumaryo dan dihadiri oleh 158 Pelaku budaya dari lebih 50 komunitas dan asosiasi kebudayaan.

Beberapa perwakilan dari komunitas budaya diantaranya Ratri Anindyajati, Indonesia Dance Festival; Agus Mulyana, Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI); Ratna Riantriano, Teater Koma; Naen Suryono, Majelis Luhur Kepercayaan Indonesia (MLKI); Erasmus Cahyadi, Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) turut memberikan masukkan dari sudut pandang masing-masing.

Ikuti Kami :
Posted in

BERITA LAINNYA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *