Mengenal Platform “Penjaring”, Diluncurkan Kemendikbudristek untuk Tingkatkan Literasi Anak-anak

Siti Lestari
Ilustrasi buku digital. (Foto: unsplash.com/Freestocks)
Ilustrasi buku digital. (Foto: unsplash.com/Freestocks)

JAKARTA, Quarta.id- Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), memperingati Hari Keluarga Nasional 2024 dengan meluncurkan “Penjaring”.

Dikutip dari kemdikbud.go.id, Penjaringa adalah platform penerjemahan daring yang dirancang untuk memperluas akses literasi anak-anak dalam bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan bahasa asing.

Peningkatan literasi merupakan salah satu fokus utama Badan Bahasa dalam menyediakan buku bacaan cerita anak yang berkualitas. Buku bacaan tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dari bahasa asing dan bahasa daerah serta dari bahasa Indonesia ke bahasa daerah dan bahasa asing.

BACA JUGA: Ingin Anak Senang Membaca Buku, Mulailah dengan Membaca Nyaring

Seluruh buku-buku tersebut dapat diakses oleh publik secara gratis. Hal ini bertujuan untuk mendukung pengembangan literasi anak-anak, baik dalam bahasa Indonesia dan bahasa ibu mereka serta memperkaya materi pembelajaran di sekolah.

Platform Penjaring menawarkan berbagai fitur menarik yang dapat diakses oleh pengguna terdaftar, seperti fitur “Baca Buku” yang memungkinkan akses ke buku-buku hasil penerjemahan dengan proteksi terhadap buku berlisensi.

Lalu, fitur “Terjemahkan”, memungkinkan pengguna untuk menerjemahkan buku ke berbagai bahasa secara daring. Fitur “Inventarisasi” yang berisikan video berbagai kosaisyarat daerah serta data penerjemah dan terjemahannya.

BACA JUGA: Skor Literasi Membaca Indonesia Rendah, Kemendikbud Sebar 4,6 Juta Buku ke Sekolah

Kepala Badan Bahasa, E. Aminudin Aziz menjelaskan, produk Penjaring mendukung Program Merdeka Belajar baik Revitalisasi Bahasa Daerah maupun Buku Bacaan Bermutu untuk Literasi Indonesia menekankan pentingnya pendidikan inklusif yang dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat.

“Hingga saat ini, pada Penjaring telah terdapat 2.719 bahan bacaan anak hasil dari penerjemahan buku-buku asing dan daerah serta telah dikunjungi sebanyak 142.649 pengunjung,” papar Aminudin, dalam keterangan tertulis yang dipublikasi pada laman yang sama, Minggu (30/6/2024).

BACA JUGA: Satu Dekade Sedekah Buku Indonesia Gelorakan Literasi hingga ke Pelosok Negeri

Beberapa buku-buku terjemahan bahasa daerah di Penjaring juga merupakan hasil kerja sama program penerjemahan antara Badan Bahasa dan UNESCO.

Hal ini disebut sebagai penegasan komitmen Badan Bahasa dalam meningkatkan literasi bahasa ibu di tingkat global. Kolaborasi dengan platform seperti Let’s Read Asia dan Storyweaver turut memperkaya ketersediaan buku bacaan anak yang berkualitas.

“Dengan adanya platform Penjaring, Badan Bahasa berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam upaya peningkatan literasi di Indonesia, memastikan setiap anak memiliki kesempatan yang sama untuk menikmati literatur berkualitas dalam bahasa mereka sendiri,” ucap Kepala Pusat Penguatan dan Pemberdayaan Bahasa, Iwa Lukmana.

Ikuti Kami :
Posted in

BERITA LAINNYA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *