JAKARTA, Quarta.id- Pergerakan manusia pada momen mudik tahun ini diperkirakan mencapai 193,6 juta orang atau setara dengan 71,7 persen dari jumlah penduduk Indonesia (Data Kementerian Perhubungan).
Aktivitas periodik tersebut, dipastikan akan menambah timbulan sampah, terutama pada jalur mudik dan arus balik pada berbagai wilayah di Indonesia.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui akun instgaram Direktorat Pengelolaan Sampah @ditps.klhk menyebut potensi kenaikan volume sampah sebagai imbas dari aktivitas mudik tahun ini.
BACA JUGA: Green Ramadan, Gerakan Inisiatif Memopulerkan Gaya Hidup Berkelanjutan
“Diperkirakan sekitar 58 juta kilogram sampah tambahan akan timbul dalam rentang waktu dua minggu arus mudik dan balik tersebut,” tulis akun itu pada Minggu (31/3/2024).
Olehnya itu Kementerian Lingkungah Hidup dan Kehutanan, kembali mengeluarkan seruan “Mudik Minim Sampah” seperti pada tahun-tahun sebelumnya.
Akun yang sama memberikan beberapa tips untuk masyarakat ikut berkontribusi menurunkan volume sampah yang diproduksi dari siklus mudik tahun ini.
BACA JUGA: Sampah Organik dilarang Masuk TPA Sarimukti, Akademisi ITB Sampaikan ini!
“Salah satunya dengan membawa botol minum/tumbler untuk tempat air minum, (termasuk) kopi/teh,” beber postingan itu.
Publik juga dianjurkan membuang sampah yang dihasilkan pada tempat sampah terkategori agar mudah dalam proses pemilahan dan intervensi sampah sesuai jenis.
BACA JUGA: Mengenal Dioksin, Zat Beracun Penyebab Kanker yang Dihasilkan Saat Bakar Sampah
“Bawa tas guna ulang untuk berbelanja dan hindari penggunaan plastik sekali pakai. Bawa wadah makan dan alat makan yang dapat diguna ulang,” lanjut akun @ditps.klhk.
“Makan Tanpa Sisa” juga disarankan untuk menghindari sampah makanan (food waste) yang saat Ramadan dan momen mudik memberi kontribusi signifikan pada pertambahan volume sampah.