KUALA LUMPUR, Quarta.id– Boikot terhadap produk yang terkait dengan Amerika Serikat sebagai pendukung utama Israel, massif dilakukan oleh warga pro-Palestina di Malaysia.
Satu di antara brand yang terdampak boikot adalah restoran cepat saji KFC. Mengutip artikel media setempat straitstimes.com (ST), Senin (29/4/2024), KFC dilaporkan telah mengurangi operasinya di Malaysia dengan menutup lebih dari 100 restoran untuk sementara.
Itu terjadi setelah berbulan-bulan boikot oleh warga pro-Palestina terhadap bisnis-bisnis yang terkait dengan Amerika Serikat yang dipicu oleh perang yang sedang berlangsung di Gaza.
BACA JUGA: Meski Sekutu Abadi Israel, AS Tolak Ikut Balas Serangan Iran
“QSR Brands, yang memiliki dan mengoperasikan waralaba makanan cepat saji KFC di Malaysia, menutup 108 gerai di seluruh negeri, kata harian berbahasa Mandarin Nanyang Siang Pau, berdasarkan informasi dari Google Maps,” tulis media tersebut.
Dijelaskan, sumber di QSR, yang menolak disebutkan namanya, mengatakan perusahaan melihat boikot tersebut sebagai peluang untuk menghentikan beberapa operasi toko KFC yang telah membebani neraca keuangannya.
Pemeriksaan yang dilakukan ST terhadap tiga gerai di Kuala Lumpur, tepatnya di Jalan Ipoh, Jalan Sultan dan Taman Melawati menemukan tanda-tanda yang menyatakan “tutup sementara”.
BACA JUGA: Indonesia Antisipasi Gejolak Ekonomi Dampak Serangan Iran ke Israel
Kotak-kotak terlihat ditumpuk di dalam restoran. Para pekerja di toko-toko tetangga mengatakan mereka tutup seminggu yang lalu karena kurangnya pelanggan.
“KFC tidak termasuk dalam daftar perusahaan sasaran BDS. Tapi banyak warga Malaysia yang menganggap operator makanan cepat saji Amerika punya hubungan dengan Israel termasuk KFC,” kata Profesor Mohd Nazari Ismail, ketua kelompok pro-Palestina Boikot, Divestasi, Sanksi Malaysia, kepada ST.
BACA JUGA: Anggota Angkatan Udara AS Bakar Diri di Depan Kedutaan Israel sambil Teriak “Bebaskan Palestina!”
Sejak boikot dimulai pada Oktober 2023, KFC juga telah mengubah strategi branding-nya, dengan memasang tanda di papan menu dan membagikan brosur yang menekankan bahwa KFC dimiliki oleh Johor Corporation, milik pemerintah negara bagian Johor, untuk mengurangi boikot.
Ada lebih dari 600 restoran KFC di Malaysia, menurut situs QSR.