GAZA, Quarta.id– Aksi brutal penjajah Israel terhadap bangsa Palestina semakin menjadi-jadi.
Sebanyak 112 warga Gaza tewas dan 760 lainnya luka-luka akibat ditembaki tentara Israel saat mengantre bantuan makanan, Kamis (29/2/2024), menurut pihak otoritas Palestina dan saksi mata.
BACA JUGA: Putusan Sela Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Cegah Genosida di Gaza
Indonesia turut mengecam keras penembakan tentara Israel tersebut. Pihak Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI kembali mempertanyakan belum disepakatinya gencata senjata di Gaza.
“Apakah tragedi kemanusiaan ini masih belum cukup bagi Dewan Keamanan PBB menyepakati resolusi mengenai gencatan senjata?” demikian pernyataan pemerintah Indonesia lewat Kemlu melalui akun X/Twitter @Kemlu_RI, Sabtu (2/3/2024).
BACA JUGA: Kemlu RI: Israel Wajib Patuhi Perintah Mahkamah Internasional
Indonesia juga mengingatkan Dewan Keamanan PBB bahwa tidak ada satupun negara yang berada di atas hukum.
“Indonesia mendesak negara-negara untuk menghentikan bantuan senjata ke Israel demi keadilan dan kemanusiaan,” demikian Kemlu menutup pernyataannya.
Kematian 112 warga Gaza dan 760 lainnya luka-luka dikonfirmasi oleh jurnalis lokal Khader Al Za’anoun yang berada di lokasi kejadian.
BACA JUGA: Anggota Angkatan Udara AS Bakar Diri di Depan Kedutaan Israel sambil Teriak “Bebaskan Palestina!”
Dia mengatakan banyak orang berkumpul menunggu makanan yang dibagikan dari truk bantuan sebelum mereka dhujani tembakan.
Warga palestina pun berlarian dan panic. Akibatnya, banyak orang yang juga tewas karena ditabrak truk.
BACA JUGA: Debat Terbuka di DK PBB, Menlu Retno Desak Gencatan Senjata Permanen di Gaza
Pihak Israel pun mengonfirmasi aksi biadab tersebut. Pemerintah zionis menyebut pasukannya menembaki massa karena telah mengancam pasukan mereka. Israel juga membantah penjelasan Kementerian Kesehatan Palestina.