JAKARTA, Quarta.id– Setiap 23 Juli diperingati Hari Anak Nasional. Puncak peringatan Hari Anak Nasional tahun ini akan diselenggarakan di Jayapura, Provinsi Papua dan dihadiri Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana.
Momentum Hari Anak Nasional kerap mengangkat isu yang berkaitan langsung dengan kondisi kehidupan anak terkini. Begitu pun tahun ini, peringatan Hari Anak Nasional kembali mengangkat sejumlah isu yang dirangkum dalam tema dan sub tema.
BACA JUGA: 5 hingga 10 % Anak Indonesia Alami Speech Delay, Screen Time Jadi Salah Satu Pemicu
Berikut tema dan sub tema peringatan Hari Anak Nasional 2024.
Temanya adalah “Anak Terlindungi, Indonesia Maju”. Terdapat enam sub-tema yaitu:
1. Anak Cerdas, Berinternet Sehat
2. Suara Anak Membangun Bangsa
3. Pancasila di Hati Anak Indonesia
4. Dare to Lead and Speak Up: Anak Pelopor dan Pelapor
5. Pengasuhan Layak Untuk Anak : Digital Parenting
6. Anak Merdeka dari Kekerasan, Perkawinan Anak, Pekerja Anak, dan Stunting
BACA JUGA: Bangkitkan Minat Baca Anak, Badan Bahasa Gelar Sayembara Penulisan Komik 2024
Jelang Peringatan Hari Anak Nasional 2024, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kementerian PPPA) menyelenggarakan Festival Ekspresi Anak. Festival ini diniatkan menjadi panggung inspiratif bagi generasi masa depan Indonesia.
Dikutip dari akun X/Twitter @kpp_pa, melalui festival tersebut anak-anak diajak mengekspresikan kreativitas melalui beragam seni pertunjukan dan aktivitas. Tujuannya untuk memperkuat semangat mereka untuk berkembang dan berprestasi.
“Anak-anak Indonesia dapat mengekspresikan bakat mereka dengan bebas, menggambarkan masa depan yang cerah dan penuh harapan bagi bangsa ini,” demikian pernyataan Kementerian PPPA.
BACA JUGA: Anak Kerap Saksikan Kekerasan Dalam Rumah Tangga, Ini Pengaruh Buruknya di Masa Depan
Satu dari sub tema Hari Anak Nasional 2024, yakni “Anak Cerdas, Berinternet Sehat” jadi tema festival ini.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga mengatakan, hal tersebut bertujuan merespons perkembangan anak-anak yang setiap harinya tidak pernah lepas dari teknologi dan internet.
Menurutnya, peluang besar mendapatkan informasi seluas-luasnya dari internet menurut harus disertai dengan tanggung jawab penggunaan internet dengan bijaksana agar terhindar dari kekerasan di ranah daring.
Menurutnya, tidak semua anak dapat memanfaatkan perkembangan teknologi secara optimal. Banyak di antara anak-anak yang menjadi korban penyalahgunaan internet, seperti adiksi atau kecanduan menggunakan gawai terus menerus, kecanduan game online.
“Hal yang menyedihkan juga banyak anak-anak menjadi korban judi online, bahkan banyak anak yang data pribadinya tersebar hingga mendapatkan kekerasan dan eksploitasi ekonomi maupun seksual di ranah daring atau internet,” ujar Menteri PPPA dikutip di laman kemenpppa.go.id, Senin (22/7/2024).