PONTIANAK, Quarta.id- Akulturasi budaya di Indonesia menyebabkan beberapa sajian kuliner Nusantara dipengaruhi oleh etnis tionghoa. Contohnya, bakpia dari Yogyakarta, lumpia dari Semarang, dan coipan atau choi pan dari Pontianak atau Singkawang.
Singkawang dikenal sebagai kawasan etnis Tionghoa dan juga terdapat banyak makanan yang dipengaruhi oleh budaya etnis tersebut.
Dikutip dari blog sehatnegeriku.kemkes.go.id, nama coipan berasal dari bahasa Hakka, yakni “choi” yang berarti sayur dan “pan” yang berarti kue. Makanan ini populer hingga ke luar pulau karena kelezatan rasanya.
BACA JUGA: Kaya Kuliner Khas, Makassar Terpilih sebagai Role Model Kota Kreatif 2024
Coipan memiliki rasa gurih dengan tekstur kulit yang tipis dan kenyal. Kulitnya yang sangat tipis dan lembut membuatnya mudah robek saat diambil dengan tangan.
Coipan adalah makanan asal Tionghoa yang diperkenalkan orang Teochew (Tiociu) yang banyak mendiami kawasan Kalimantan Barat. Setelah dimasak dengan cara dikukus, coipan biasanya disajikan dengan siraman sambal cuka serta dimakan dengan bawang putih. Coipan juga bisa digoreng.
Isian makanan ini juga dapat berupa keladi, bengkuang, atau rebung. Biasanya, coipan disajikan dengan taburan bawang putih goreng dan sambal, membuatnya semakin terasa nikmat.
BACA JUGA: Ini Dia, Hidden Gem Jajanan Khas Makassar di Kota Bandung
Coipan di Pontianak biasanya berbentuk memanjang, berisi bengkuang dan ebi, serta ditaburi bawang putih goreng di atasnya. Sedangkan di Bangka Belitung, sajian oriental ini berisikan pepaya muda, berbentuk segitiga, dan tidak ditaburi bawang putih goreng.
Jika Anda sedang berada di Pontianak, jangan lupa mencicipi cita rasa oriental jajanan khas Borneo ini. Anda juga bisa pergi ke Singkawang yang memiliki tempat terkenal untuk berburu kue tersebut, yaitu Kawasan Tradisional Marga/Rumah Keluarga Tjhia di Jalan Budi Utomo Nomor 45.