JAKARTA, Quarta.id– PDI Perjuangan (PDIP) harus menelan pil pahit di Pemilihan Gubernur Jawa Tengah 2024. Berdasarkan hasil hitung cepat (quick count), perolehan suara pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Andhika Perkasa-Hendrar Prihadi yang diusung PDIP tertinggal jauh dari Ahmad Luthfi-Taj Yasin.
BACA JUGA: Quick Count: Pramono Anung-Rano Karno Unggul di Pilgub DKI Jakarta, Berpeluang 1 Putaran
Meski quick count hanya bersifat prediksi dan bukan hasil resmi,. namun hasil hitung cepat sudah memberi gambaran kekalahan telak PDIP di kandangnya.
Jawa Tengah (Jateng) selama ini menjadi kekuatan utama partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri, baik di pemilihan presiden, pemilihan legislatif, maupun pemilihan kepala daerah (pilkada).
Hingga Rabu (27/11/2024) pukul 21.00 WIB, sejumlah lembaga survei sudah menyelesaikan proses perhitungan cepatnya dengan data masuk sudah 100%.
BACA JUGA: Jelang Pilkada Serentak, 264 ASN Dijatuhi Sanksi karena Langgar Netralitas
Hasil quick count Lembaga Survei Indonesia (LSI), pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin unggul dengan perolehan suara 59.38%. Sedangkan Andhika Perkasa-Hendrar Prihadi memperoleh 40.62%.
Sedangkan Charta Politikamenyampaikan Luthfi-Taj Yasin mendapat 58,44%, berbanding 41,56% untuk Andhika-Hendrar.
BACA JUGA: 3 Juta KPPS dan Petugas Adhoc Pilkada 2024 Wajib Didaftar BPJS Ketenagakerjaan
Adapun hasil quick count Indikator Politik Indonesia dengan data masuk 100%, pasangan Luthfi-Taj Yasin: 58,31% dan Andika-Hendrar: 41,69%.
Jateng Tak Lagi Merah
Hasil resmi Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jateng akan diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Jateng setelah melakukan hitung manual berjenjang.
Namun, berkaca pada tingkat akurasi quick count, maka hasil perhitungan manual KPUD diperkirakan tidak akan berbeda jauh dengan hasil hitung cepat.
BACA JUGA: Tiga Lembaga Diperintahkan Perkuat Sinergi Hadapi Kerawanan Pilkada Serentak 2024
Jika demikian, PDIP mengalami kekalahan pertama di Jateng sejak pilkada digelalr secara langsung untuk pertama kalinya pada 2008. Pada 2008, PDIP berhasil mengantar pasangan Bibit Waluyo-Rustriningsih menjadi gubernur dan wakil gubernur.
Berikutnya, pada Pilgub Jateng 2013, PDIP sukses membawa pasangan Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko menjadi gubernur dan wakil gubernur.
BACA JUGA: Distribusi Logistik Bermasalah Jangan Terulang di Pilkada 2024, KPU Diminta Perkuat Mitigasi
Lima tahun kemudian, yakni di Pilgub 2018, partai berlambang Banteng kembali menjadi jawara. Kali ini Ganjar Pranowo-Taj Yasin diantar menduduki kursi gubernur dan wakil gubernur.
Di Pilgub Jateng 2024, PDIP mengalami dinamika yang serius menyusul retaknya hubungan elite partai dengan Joko Widodo (Jokowi) yang waktu itu menjabat presiden.
BACA JUGA: Ini Penyebab Elektabilitas Anies Paling Tinggi di Pilgub Jakarta versi Indikator
Keretakan dipicu pencalonan di Pemilihan Presiden 2024, Jokowi mendukung Prabowo Subianto yang berpasangan dengan anaknya Gibran Rakabuming Raka, sedangkan PDIP mengusung Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Perseteruan PDIP dengan Jokowi berlanjut di Pilkada 2024. Jokowi bersama dengan Prabowo yang kini menjabat Presiden RI, memilih mendukung Luthfie-Taj Yasin, sedangkan PDIP mengusung kadernya, Andhika Perkasa berpasangan Hendrar Prihadi.