JAKARTA, Quarta.id – Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) merekut petinggi Polri masuk menempati jabatan strategis di Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS).
Hal tersebut bertujuan untuk memperkuat sinergi dan koordinasi antara Ditjen PAS dengan Polri, termasuk di antaranya memerangi peredaran narkoba di lembaga pemasyarakatan (lapas).
Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna H Laoly mengatakan, tantangan terberat di lapas adalah menghadapi bandar-bandar narkoba yang mempunyai banyak uang.
BACA JUGA: 15 Pegawai KPK Dipenjara, Mantan Penyidik: Hari Paling Kelam dalam Pemberantasan Korupsi
Hal itu ditegaskan Yassona saat melantik Komisaris Besar Polisi Teguh Yuswardi menjadi Direktur Pengamanan dan Intelijen Ditjen PAS di Aula Umar Seno Aji, lantai 18, Gedung Imigrasi, Jakarta, Rabu (8/5/2024).
“Yang paling berat itu menghadapi toke–toke dan bandar–bandar narkoba, mereka punya uang yang banyak dan jangan pernah tergoda dengan hal itu,” kata Yasonna mengingatkan, dikutip dari laman kemenkumham.go.id, Kamis (9/5/2024).
BACA JUGA: Idulfitri, 159.557 Narapidana dan Anak Binaan Terima Remisi dan Pengurangan Masa Pidana
Menkumham mengharapkan, dengan bergabungnya anggota Polri yang berpengalaman ke dalam jajaran Pemasyarakatan itu dapat menghasilkan kinerja Direktorat Intelijen dan Pengamanan yang semakin baik.
“Curahkan segala kemampuan, pengetahuan dan pengalaman saudara agar menghasilkan kinerja Direktorat Intelijen dan Pengamanan yang semakin optimal dan berdampak,” ujar menteri asal PDI Perjuangan tersebut.
BACA JUGA: Dua Tahun UU TPKS, Komnas Perempuan Ungkap Lima Peraturan Turunan Belum Disahkan Pemerintah
Menkumham Juga melantik beberapa Perwira Tinggi Polri menduduki jabatan strategis di Kemenkumham, antara lain Komjen Pol Andap Budhii Revianto, dan Irjen Pol Reynhard Silitonga.