JAKARTA, Quarta.id– Isu kurma asal Israel beredar di pasar Indonesia tengah ramai diperbincangkan masyarakat. Banyak yang was-was jika kurma yang dibeli ternyata merupakan produksi dari negara zionis tersebut.
Apalagi di bulan Ramadan ini Majelis Ulama Indonesia (MUI) kembali menyerukan kepada umat Islam untuk tetap memboikot seluruh produk Israel sebagai bentuk solidaritas atas perjuangan rakyat Palestina.
Lantas, dari negara mana saja asal kurma yang saat ini beredar di Tanah Air? Benarkah ada produk Israel?
BACA JUGA: Indonesia Kecam Penembakan Warga Palestina oleh Tentara Israel Saat Antre Bantuan Makanan di Gaza
Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, negara terbesar pemasok kurma ke Indonesia ada empat, yakni Tunisia, Mesir, Iran, dan Arab Saudi.
Pada Februari 2024, impor kurma dari Tunisia sebanyak 29,7%, Mesir 28,35%, Iran 9,3%, dan Arab Saudi 8,6%.
BACA JUGA: Anggota Angkatan Udara AS Bakar Diri di Depan Kedutaan Israel sambil Teriak “Bebaskan Palestina!”
“Tidak ada impor kurma dari Israel. Kami mengklarifikasi bahwa itu tidak ada karena data dari BPS impor terbesar dari Tunisia, Mesir, Iran dan Arab Saudi,” ujarnya saat menggelar konferensi pers yang disiarkan lewat YouTube BPS, Jumat (15/3/2024).
BPS mencatat memang terjadi kenaikan impor kurma jelang Ramadan 1445 H/2024 M, tepatnya pada Februari lalu.
BACA JUGA: Kaya Kuliner Khas, Makassar Terpilih sebagai Role Model Kota Kreatif 2024
Untuk kenaikan nilai impor tercatat mencapai USD17,18 juta atau naik 25,77% dibandingkan Januari 2024.
Sedangkan secara volume juga terjadi kenaikan signifikan. Pada Februari 2024 tercatat impor kurma mencapai 11,24 ribu ton, naik 3,81 ribu ton atau 51,28% dibandingkan Januari 2024.
“Tapi memang kalau kita bandingkan dari Januari ke Februari 2023, impor kurma pada Januari ke Februari 2024 ini masih relatif lebih rendah,” tandas Amalia.